Ini Jejak Tionghoa di Cirebon

Minggu 29-01-2017,20:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

1. Awal masuk dari Pelabuhan Muara Jati Cirebon. Eksodus besar-besaran warga Tionghoa terjadi saat dipimpin Laksamana Ceng Ho sekitar tahun 1415 Masehi. 2. Mendirikan pemukiman Pecinan di area Gunung Sembung. Menurut literatur, pemukiman itu merupakan pemukiman Tionghoa muslim yang bernama Khanafi. 3. Laksamana Cheng Ho membawa 63 perahu dengan jumlah pasukan lebih dari 23.000 orang. 4. Selain misi penyebaran Islam, juga misi pertukaran komoditas dari Cirebon dengan yang dibawa dari Tiongkok. 5. Laksamana Cheng Ho juga memberikan ilmu pengetahuan tentang kesyahbandaran, seperti pelabuhan dengan mendirikan mercusuar pertama yang ada di Pelabuhan Muara Jati Cirebon. 6. Kedatangan bangsa Tiongkok tak lepas pula dari sejarah hubungan Sunan Gunung Jati, pendiri Kasultanan Cirebon dan Putri Ong Tien, putri dari Dinasti Ming. 7. Keduanya bertemu saat Sunan Gunung Jati melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk menyebarkan agama Islam. 8. Berdiri Kelenteng Plered yang diperkirakan berusia 624 tahun lebih. Berdasarkan tulisan yang berada dalam Rupang Dewa Hok Tek Ceng Sin ditulis tanggal 12 Juni 1958 (tahun lunar). 9. Berdiri Kelenteng Jamblang dan pemukiman. Tidak ada referensi yang menyebut tahun pembangunan. Hanya sebuah dokumen yang menyebutkan pada tahun 1785 hingga 1900 atau selama 115 tahun. 10. Berdiri Kelenteng Talang sekitar abad ke-14an, sebagai rumah singgah. 11. Mulai berdiri kampung Pecinan di area Jalan Panjunan menuju Cirebon Mall (sekarang). 12. Tahun 1658 kemudian berdiri Kelenteng Tiao Kak Sie atau Wihara Dewi Welas Asih. 13. Pada saat VOC tumbang, tidak ada lagi batasan bagi warga Tionghoa. Mulai menyebar dan mendekat ke keraton. *) Disarikan dari hasil wawancara berbagai narasumber wartawan Radar Cirebon.   

Tags :
Kategori :

Terkait