CIREBON- Jumlah rumah dan warga yang terdampak banjir mulai terdata. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon mencatat banjir yang melanda wilayah timur Cirebon itu merendam 2.987 rumah dari 10 kecamatan. Jumlah itu masih bersifat sementara. Sebab, dinsos masih menunggu laporan dari tim Tagana yang masih melakukan pendataan. Begitu juga dengan jumlah warga yang mengungsi. Siang kemarin datanya antara 1.930 jiwa sampai 2.000 jiwa yang diungsikan. Data ini juga masih bersifat sementara karena proses pendataan masih berlangsung. “Selain itu ada juga 5 rumah yang hanyut terbawa arus. Untuk di Kecamatan Lemabahang ada 2 rumah, lainnya ada di Kecamatan Astanajapura,” ujar Kasi Penanggulangan Bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon Nana R Harun, kemarin (16/2). Dalam mengatasi bencana banjir, dinsos menerjunkan 22 personel, satu perahu karet milik dinas sosial dan satu perahu dari Basarnas, serta 2 perahu dari Polairud. “Dalam penaganannya, sebanyak 1.930 jiwa hingga 2.000 jiwa diungsikan. Pengungsi terbanyak berasal dari Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan. Mereka diungsikan ke kantor desa, sementara dari Kecamatan Astanajapura diungsikan ke kantor Kecamatan setempat,” terangnya. Dalam penangannya, dinsos membuka dapur umum. Namun, dapur umum dibuka di kompleks perkantoran Sumber. Alasannya, ketika dapur umum ada di wilayah timur, ketika masakan jadi, langsung hilang. “Jadi gak karuan, belum dibagikan sudah hilang duluan. Karena itu, dapur umum dipusatkan di Sumber saja. Masakan yang sudah jadi kemudian dikirim ke titik-titik lokasi banjir,” paparnya. Setiap hari pihaknya membuat 1.500 nasi bungkus untuk didistribusikan ke pengungsi. (sam/dri)
Banjir Cirebon Timur Terparah, 2.000 Jiwa Ngungsi
Jumat 17-02-2017,12:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :