Kritis, Senderan Bendung Batu Lintang Longsor

CIREBON - Kondisi Bendung Batu Lintang Desa Panongan, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, kondisinya kritis. Pasalnya, dua sisi senderan dari bendung tersebut longsor dan mengancam bangunan utama. Titik senderan yang hanya beberapa meter dari lokasi longsor membuat para pengguna jalan yang melintas bangunan Bendung Batu Lintang khawatir. Senderan tersebut ambrol sejak Rabu (19/2), dan hingga kini belum ada upaya apa pun dari pihak terkait untuk diperbaiki. Salah satu warga sekitar, Ipah Kosripah (30) kepada Radar mengatakan, amblesnya senderan tersebut membuat tanah yang berada di bagian atas senderan juga terjadi retakan. Bahkan retakannya meluas hingga membuat jalan dan musala yang berada tak jauh dari TKP terkena imbasnya. “Kalau kita khawatirnya bendungnya jebol, soalnya senderan yang juga penyangga bendung ikut ambrol,”ujar Ipah. Dia mengtakan, umur bendung tersebut sudah begitu tua dan lama tak tersentuh perbaikan. Informasi dari orang tuanya dulu, bendung tersebut pernah direnovasi sekitar tahun 1970. “Kita khawatir kalau tak diperbaiki, longsorannya tambah melebar. Apalagi cuaca sedang hujan terus,” ujarnya. Bahkan tidak hanya Bendung Batu Lintang yang terdampak longsornya senderan. Melainkan, jalanan yang berada di atas tanggul yang berada di atas senderan juga ikut ambles dan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Warga sekitar akhirnya membuat jalan setapak baru agar titik tersebut bisa dilintasi sepeda motor dan pejalan kaki. “Jalanan di atas senderan tidak bisa dilintasi, sudah ambles. Musala juga retak-retak akibat amblesnya senderan itu,” ujarnya. Kepala Dusun II Desa Panongan Anwar Hariri saat ditemui Radar Cirebon menjelaskan, longsor terjadi di RT 01 RW 05 Blok Pajaten. Menurutnya, setelah kejadian itu pihaknya langsung menginformasikan peristiwa tersebeut ke dinas terkait seperti ke PSDA dan kepolisian. “Di sini juga ada petugas jaga bendungnya, kita juga nunggu nanti perbaikannya kapan dan seperti apa. Tapi orang dinas sudah pada tahu kalau bendungan di sini kritis,”paparnya. (dri)