Hanura Bergejolak, Jafarudin Tak Terima Dicopot

Sabtu 25-02-2017,16:20 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEJAKSAN – Rotasi di DPC Partai Hanura, membuat internal partai di bawah kepemimpinan Een Rusmijati itu memanas. Jafarudin yang diberhentikan dari jabatannya sebagai bendahara DPC, tak terima dicopot begitu saja. “Saya belum terima surat pencopotan sebagai bendahara. Saya tidak pernah tahu soal itu, suratnya mana?” tanya Jafarudin, Jumat (24/2). Jafarudin tambah kesal. Pencoptan dirinya, justru tak pernah disampaikan langsung. Informasinya justru diketahui dari rekan-rekannya di DPRD. Awalnya, anggota DPRD dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Kecamatan Kejaksan itu tak percaya. Soal evaluasi yang jadi dasar rotasi di internal DPC, justru Jafarudin balik bertanya. Sejak awal dilantik dirinya merasa belum diberdayakan selayaknya sebagai bendahara. Bahkan pencatatan keuangan saja tak pernah mengetahui dan tidak pernah ada uang masuk lewat bendahara. “Permintaan saya tidak neko-neko, hanya minta diberdayakan sebagai bendahara. Kalau saya dievaluasi dianggap kinerjanya tidak baik, buktinya apa? Saya tidak pernah dikasih kewenangan sebagai bendahara,” bebernya. Pengamat Politik, Sutan Aji Nugraha menganggap pemecatan yang dilakukan ketua DPC terhadap Jafarudin sebagai bendahara tidak etis. Ia juga menilai, pemecatan yang memicu reaksi loyalis Jafarudin merupakan efek yang tidak bisa dihindari. “Ingat ya, itu bukan loyalis Hanura. Mereka itu loyalis Jafarudin,” tuturnya. Aji mensinyalir, dibalik motif pemecatan ada muatan persaingan personal antara Een dengan Jafar. Tidak bisa ditampik Jafar selama ini aktif turun ke bawah dan bertemu langsung dengan masyarakat, sedangkan Een dianggap tertinggal popularitasnya dibandingkan Jafarudin. “Ending-nya tetap motif arah 2018 mendatang,” tegasnya. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait