MAJALENGKA - Produksi tahu secara tradisional di Kampung Beledug Desa Kulur Kecamatan Majalengka masih tetap eksis. Tahu hasil produksi pengusaha lokal itu masih cukup diminati masyarakat sekitar. Buktinya, tidak sedikit pembeli yang datang langsung ke pabrik untuk membeli tahu, baik yang masih mentah maupun yang sudah matang dan bisa langsung dikonsumsi. Seorang pembeli asal Desa Kulur, Asep Jaja mengatakan kualitas tahu Beledug tidak kalah dengan produksi tahu di daerah lain. Harganya juga bila membeli langsung ke pabrik bisa lebih murah. “Dengan Rp10 ribu tahunya dapat satu keresek penuh,” kata Jaja, kemarin. Seorang pekerja di pabrik tahu Beledug, Iri Sahiri menuturkan, para pengusaha dan pekerja pabrik tahu selama puluhan tahun mengunakan kayu bakar untuk produksi. Saat ini, harga kayu bakar terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi sehingga membebani pengusaha tahu. Produksi tahu Beledug terus menurun karena harga kedelai yang terus naik ditambah harga kayu bakar juga semakin mahal. “Kalau ada bahan bakar alternatif untuk produksi tahu dengan harga yang lebih murah, kenapa tidak dipilih,” tutur Iri. Pekerja lainnya, Iis Siti Nurjanah mengatakan usaha tahu telah dilakoni puluhan tahun dan di Kamppung Beledug ini ada sekitar 5 pabrik tahu yang masih beroperasi. “Kami pasarkan tahu Beledug ini ke pasar di Jatiwangi, Rajagaluh, dan Cigasong,” tutur alumni MA PUI Putri Majalengka kepada wartawan koran ini. Menurutnya harga tahu bervariasi tergantung ukuran, ada yang Rp200 dan Rp400 per buah. (ara)
Tahu Beledug Masih Bertahan dengan Kayu Bakar
Minggu 26-02-2017,01:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :