PKL Perjuangan Beralih ke Gerobak, Masih Waswas Digusur Satpol PP

Sabtu 04-03-2017,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

 KESAMBI - Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl Perjuangan beralih menggunakan gerobak. Setelah lapaknya dibongkar, pedagang mulai kembali berjualan. Tetapi tidak lagi menggunakan penutup terpal. Mereka hanya berderet di tepi jalan. Meski begitu, para pedagang juga tetap waswas bakal kembali ditertibkan. Apalagi, PKL di Jl Perjuangan tepatnya di depan IAIN Syekh Nurjati mulai dikirimi surat peringatan dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). \"Saya sih terima aja. Bingung juga kalau harus nyari lapak lagi. Saya berharap bisa direlokasi ke tempat yang layak,\" ujar salah seorang PKL, Sutrisno (38),  Jumat (3/3). Sutrisno mengeluhkan peringatan dari Satpol PP tersebut. Menurutnya, tidak ada rencana relokasi atapun pemberdayaan setelah ditertibkan. Dia mencontohkan PKL di depan Kampus II Unswagati Jl Perjuangan. Setelah penertiban, tidak ada upaya dari pemerintah untuk merelokasi ataupun penataan lainnya. Padahal, menurutnya para pedagang hanya berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Saya punya istri, anak tiga. Sehari-hari, jualan ya buat hidup saja,” katanya. Sutrisno berharap pemerintah kota dapat memberikan solusi yang terbaik untuk para pedagang. Ia pun paham jalanan tersebut harus bersih dari PKL demi ketertiban kota. \"Kalau untuk ketertiban ya mangga, kan emang tanahnya pemerintah. Tapi saya sih cuma pengen ada solusinya, itu aja, biar sama-sama enak. Pedagang tetap bisa berjualan tenang, kepentingan pemerintah pun jalan,\" katanya. Sementara itu, pedagang lainnya, Iin (45), mengaku sudah mendapat teguran dari Satpol PP. Dalam surat itu, pedagang diminta untuk menertibkan lapaknya agar tidak mengganggu trotoar dan pejalan kaki. Kendati demikian, dia masih berharap PKL hanya ditata tidak dibongkar seperti penertiban sebelumnya. \"Mudah-mudahan sih boleh. Ya kalau atapnya dan meja-meja nanti digeser biar nggak mengganggu trotoar. Kita sih yang penting jangan dibongkar saja,\" katanya.  (mik)      

Tags :
Kategori :

Terkait