Produksi  Tembus Rp390 Miliar, Karangsong Layak Jadi Pelabuhan Nusantara

Selasa 07-03-2017,16:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

INDRAMAYU – Anggota Komisi IV DPR RI, H Ono Surono ST, mendorong Pelabuhan Karangsong Indramayu untuk menjadi Pelabuhan Nusantara atau Samudera. Pasalnya dilihat dari jumlah kapal, jumlah nelayan, maupun tingkat produksi sudah layak. Hanya saja, kewenangan untuk menjadikan Karangsong sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara memang ada di pemerintah pusat atau Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Karangsong sangat layak menjadi pelabuhan perikanan nusantara, atau menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di bidang perikanan tangkap. Kuncinya adalah ada sinergitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk mendorong hal ini,” tandas politisi PDI Perjuangan ini. Ono menjelaskan, saat ini di Karangasong jumlah kapal di atas 30 Gross Ton (GT) mencapai lebih dari 150 kapal. Sementara kapal di bawah 30 GT mencapai 450 kapal, dan jumlah nelayan sebanyak 3600. Kemudian tingkat produksi perikanan di Karangsong juga sangat tinggi, yaitu mencapai 19.000 ton per tahun atau senilai Rp390 miliar setahun. “Saya rasa dengan potensi tersebut, Karangsong layak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di bidang perikanan tangkap yang terbesar di Indonesia,” ujar Ono. Apa dampaknya ketika Karangsong menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara? Ono mengatakan dampak yang paling nyata adalah meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pelelangan ikan. Sebab dengan jumlah produksi mencapai Rp390 miliar per tahun, maka Indramayu akan memperoleh PAD mencapai Rp8 miliar lebih dalam satu tahun atau 2,25% dari total nilai produksi. Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) Indramayu, Kajidin, mendukung kalau pelabuhan Karangsong menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara. Menurutnya, kalau itu bisa terwujud maka dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat sekitar.(oet)    

Tags :
Kategori :

Terkait