KUNINGAN-Pasca amblas tiga pekan lalu, para pekerja dari rekanan Balai Besar Pengelolaan Jalan Negara (BBPJN) Wilayah VI Kementrian PUPera terus melakukan perbaikan ruas jalan nasional di Desa Kawahmanuk, Kecamatan Darma. Dua alat berat bekerja terus menerus untuk menyingkirkan material tanah serta membuat saluran air sebelum box culvert atau gorong-gorong bertulang beton dipasang. Kamis lalu, box culvert setinggi dua meter sudah dipasang di lokasi menggunakan crane yang didatangkan langsung dari Bekasi. Jika box culvert sudah terpasang semuanya, proses pengurugan bisa dilakukan oleh para pekerja PT Laksana, rekanan pemerintah. Pemilihan box culvert untuk saluran air dan jalan penghubung, disepakati oleh Dirjen Bina Marga Kementrian PUPPera. Penyebabnya, menggunakan box culvert mempersingkat pengerjaan. Kepala PUPR Kabupaten Kuningan Ir H Jajat Sudrajat MSi dan Kabid Bina Marga Apep Kusmara ST MT sering memantau proses perbaikan jalan yang longsor tersebut. “Diperkirakan tidak lama lagi perbaikannya rampung. Karena para pekerja terus melakukan perbaikan,” ujar Jajat. Dari pantauan Radar Kuningan, proses perbaikan yang dilakukan PT Laksana terus dikebut. Menggunakan alat berat berupa beko, tanah yang berada di pinggir badan jalan disingkirkan ke lahan yang berada di sebelahnya. Beko tersebut juga kerap dimanfaatkan warga untuk penyeberangan. Caranya, warga yang akan menyeberang naik ke pengeruk beko lantas alat berat tersebut berjalan ke arah seberang. “Kadang terpaksa minta tolong ke petugas beko agar menyeberangkan ke arah lainnya. Lumayan menghemat waktu, tapi sepatu dan celana bisa kotor,” ujar beberapa warga yang akan menyeberang menggunakan beko. Salah seorang pekerja dari PT Laksana, Gilang menerangkan, pemasangan box culvert tidak bisa dilakukan secara manual namun menggunakan crane lantaran bebannya cukup berat. Pemasangan gorong-gorong raksasa itu sudah dilakukan sejak Kami lalu, setelah alat beratnya datang. “Pemasangannya sudah dilakukan setelah sebelumnya mengecor bagian bawah serta membuat saluran airnya. Besarnya box culvert akan berimbas terhadap lancaranya aliran air yang ada di lokasi. Pengerjaannya terus kami lakukan sesuai dengan target dari BBPJN,” katanya. Masih belum dilewatinya ruas jalan tersebut membuat aktivitas warga cukup terganggu. Banyak warga yang memilih jalan kaki dari Cipasung kemudian melingkar ke sawah yang berada di pinggir jalan lalu meneruskan perjalanan dengan menumpang ojeg. “Saya harus berjalan selama satu jam dari Paninggaran ke sini (Kawahmanuk, red). Kebetulan saya mengajar di Paninggaran, dan rumah saya cukup jauh serta harus melewati jalan amblas itu,” terang Nani, guru SDN Paninggaran yang akan kembali ke rumahnya di Darma. Guru lainnya, Iis membenarkan jika dia dan rekannya juga terpaksa jalan kaki menuju sekolah. Terkadang dia menumpang ojek sampai lokasi jalan yang amblas, dan dilanjutkan naik ojek lagi di seberangnya. “Untuk menghemat waktu, saya setiap hari harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp10 ribu menyewa ojek. Sebab kalau harus jalan kaki setiap hari, pegal juga dan sekolah tempat saya mengajar juga cukup jauh. Saya sih berharap agar perbaikan bisa segera selesai agar normal kembali,” harap Nani dan Iis. Berbeda dengan beberapa hari pasca kejadian, kondisi di lokasi jalan yang amblasnya juga relatif sepi. Hanya ada beberapa warga yang berprofesi sebagai pengojek manggal di sisi jalan yang amblas. BBPJN juga memasang barikade agar warga tidak terlalu mendekat ke lokasi jalan yang tengah diperbaiki. “Yah lumayan mangkal di sini kang, ada saja warga yang minta diantar ke Pasar Darma atau ke desa lainnya,” sebut Udi, salah seorang pengojek. (ags)
Perbaikan Jalan Darma Dikebut
Minggu 12-03-2017,11:43 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :