Unik, Pria Ini Bisa Berjam-jam Lihat Matahari Langsung tanpa Merasakan Sakit

Selasa 14-03-2017,23:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Wastar (43) mampu berja-jam melihat matahari langsung tanpa rasa sakit bahkan minus kedip. Kelebihan yang dimiliki warga Desa Pabedilan Kidul, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, itu terbilang unik. Hal itu Wastar buktikan di hadapan awak media Radar Cirebon saat siang hari, matahari sedang bersinar terang, Selasa (14/3). Wastar menunjukkan kelebihannya melihat matahari langsung tanpa alat bantu apa pun di depan Graha Pena Radar Cirebon. Bahkan sorot matanya menantang matahari, lamanya sampai setengah jam. Selama itu, mata Wastar hanya berkedip tiga kali. Bahkan Wastar mengaku, bisa berjam-jam melihat matahari secara langsung. Penglihatannya juga bisa tanpa kedip. Hanya karena keringat, sehingga menjadi mengganggu penglihatannya. Wastar berhenti melihat matahari langsung karena sinarnya tidak lama kemudian berubah mendung terutup awan. Sehingga tantangan melihat sinar matahari secara langsung dihentikan. Dia mengaku tidak merasakan sakit maupun efek samping radiasi setelah sekitar setengah jam melihat matahari. \"Enggak sakit, Mas. Enggak apa-apa, baik-baik saja,\" kata Wastar saat dikonfirmasi radarcirebon.com. Menurut Wastar, bagi yang belum melihat secara langsung, mungkin tindakannya melihat matahari secara langsung merupakan sesuatu yang aneh. Bahkan tidak mungkin. Tapi setelah mengalami sendiri dan keanehan yang dirasakannya itu dilakukan lagi, ternyata apa yang dianggap tidak mungkin, bagi Wastar bisa membuktikan. \"Bagi saya ini adalah anugerah Allah Swt. Saya juga sebelumnya tidak tahu,\" ujarnya. Sosok Wastar terlihat sederhana tidak ada yang aneh. Hanya saja, satu mata sebelah kanan yang dimilikinya tampak seperti katarak. Meski demikian Wastar mengaku tidak pernah dikonsultasikan ke dokter penyakit matanya. Karena tidak memiliki uang maupun asuransi untuk memeriksakannya. Lantas sejak kapan kelebihannya bisa melihat langsung matahari tanpa merasakan sakit? Wastar menceritakan masa lalunya. Awalnya, Wastar memiliki sepasang mata normal. Namun, di tahun 2014 dia mengalami kesakitan di mata sebelah kanannya. Sampai-sampai, kata Wastar, bola matanya keluar. Namun, dia bersyukur, karena tiga hari kemudian matanya kembali masuk pada tempatnya. \"Saat itu saya dan orang tua saya sampai menangis. Tapi alhamdulillah, tiga hari kemudian saat bangun tidur, kondisi mata kembali masuk. Tapi mata saya berubah begini (seperti katarak),\" tutur Wastar menceritakan. Wastar menceritakan, saat salah satu matanya sakit sampai bola matanya keluar, tidak pernah diperiksa ke dokter. Bahkan hingga kini, salah satu matanya yang cacat menjadi nasib hidup yang diterimanya. (hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait