MAJALENGKA – Warga desa yang terhalang akses jalan karena ada bandara, terpaksa memanfaatkan runway bandara dan akses jalan lama dari dan menuju desa mereka. Meskipun, ulah warga itu sebenarnya berbahaya karena mesti beriringan dengan kendaraan proyek bandara dan pengangkut material lainnya. Warga menganggap, jika mesti memutar arah melalui akses jalan desa Pasiripis-Biyawak (Jatitujuh) dirasa terlalu jauh karena jaraknya mencapai belasan kilometer. Dan aksesnya pun belum seluruhnya bagus. Sehingga, tidak ada jalan lain untuk membuka ruas jalan baru yang memutarnya tidak terlalu jauh. \"Persoalan membangun jalan ini bukan sekadar kepentingan pemkab. Warga juga, karena mereka yang punya kepentingan paling besar sebagai pengguna manfaat dalam aktivitas keseharian. Sedangkan kita hingga kini masih menunggu alokasi anggaran yang dijanjikan gubernur,” kata Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Drs H Eman Suherman MM tidak melihat adanya alokasi anggaran pada APBD Pemprov 2017 untuk membangun jalan di sekitar lokasi bandara. Padahal, pemkab telah mengajukan proposal untuk membangun dan memperbaiki jalan di sekitar bandara, tapi belum ada yang disetujui. \"Untuk anggaran yang diajukan pemkab, proposalnya mencapai Rp140 miliar, tapi tidak ada yang diakomodir satupun. Diharapkan itu bisa diakomodir di APBD-P 2017. Karena ini kondisinya mendesak untuk kepentingan warga sekitar lokasi bandara,\" imbuhnya. (azs)
Warga Terabas Runway untuk Akses Jalan, BMCK Tunggu Janji Pemprov Jabar
Rabu 15-03-2017,22:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :