Warga Masih Antre Gas Melon, Hiswana Migas Klaim Tak Ada Kelangkaan Gas

Rabu 29-03-2017,15:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Kondisi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah Kabupaten Cirebon masih terjadi. Bahkan, akibat kondisi tersebut, masyarakat resah karena harga di tingkat pengecer tidak terkendali. Seperti yang dituturkan Supriyatin (45), warga Desa Kudukeras Kecamatan Babakan. Dia enggan membeli gas di toko-toko pengecer karena harganya yang melambung tinggi. Dia pun rela mengantre di pangkalan gas SPBU Babakan untuk bisa mendapatkan gas yang biasa disebut gas melon itu. “Di sini maksimal boleh beli dua tabung. Syaratnya harus bawa KTP. Ngantrenya lumayan, sekitar sejaman,” ujar Supriyatin. Dia memilih tidak membeli ke pengecer karena selisih harga yang terlalu jauh dari harga eceran tertinggi. Selisihnya sampai Rp5 ribu sampai Rp7 ribu. “Kalau selisih segitu kan sayang. Uangnya bisa buat beli yang lain. Tapi kalau sudah ngantre di pangkalan tapi tetep tidak dapat, ya terpaksa belinya ke pengecer meskipun harganya mahal,” imbuhnya. Sementara itu, kelangkaan gas di Kabupaten Cirebon diklaim sudah tertangani. Hal tersebut disampaikan Korda Hiswana Migas Wilayah III Cirebon, Gunawan Kalita saat dihubungi Radar Cirebon, kemarin (28/3). Pihaknya sudah bisa mengatasi keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram. Dikatakannya, begitu mendengar ada kelangkaan gas, pihaknya dan Pertamina langsung melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hal tersebut. “Sudah bisa kita atasi, bukan kelangkaan. Kelangkaan di lapangan tidak kita temukan,” kilahnya. Dia pun mengimbau agar masyarakat mampu dan kalangan PNS untuk tidak menggunakan gas melon dan segera beralih ke gas kemasan 5,5 kilogram. “Pengawasan terus kita lakukan. masyarakat mampu juga harus sadar dan tidak menggunakan gas ini lagi. Silahkan beralih ke yang 5,5 kilogram,” ungkapnya. (dri)  

Tags :
Kategori :

Terkait