Hari Jadi Ke-535 Kabupaten Cirebon, Ini Suara Pegawai

Senin 03-04-2017,02:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

RODA Pemeritah Kabupaten Cirebon dapat berjalan, lantaran kinerja yang baik dari aparatur sipil negara (ASN). Pada Hari Jadi (Harjad) ke-535 Kabupaten Cirebon, para birokrat punya harapan agar Kabupaten Cirebon lebih baik. Salah satunya Husen Fauzan, pegawai golongan IV/a yang bekerja di Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon. \"Harapan saya selaku pegawai aparatur sipil negara (PNS), adanya pembenahan karier yang jelas di lingkungan PNS,\" ucapnya. Dia mengatakan, ini untuk masa depan para aparatur sipil negara. \"Ini untuk masa-masa yang akan datang. Kasihan kepada pegawai lain yang meniti karier betul-betul di ASN. Tapi penghargaan dari pemda tidak seimbang dengan apa yang diperjuangkan,\" tandas pria berkacamata itu. Dia punya pengalaman pahit tersendiri. Pria yang sudah sejak tahun 1988 menjadi PNS itu, memulai karier dari bawah sebagai staf di BKKBN. Hingga kemudian kariernya naik menjadi eselon 5, eselon 4 hingga eselon 3. Saat itu, Husen sudah menjadi kepala bidang. Saat pemberlakuan otonomi daerah, cerita berubah. Karena ada dua instansi yang menjadi satu. Sementara jumlah pejabat eselon tiga saat itu ada sepuluh. Namun jabatan yang harus diisi hanya ada lima kursi. Sehingga dari sana, salah satunya Husen harus rela turun jabatan pada tahun 2004 menjadi kepala seksi, meskipun secara pangkat sudah setaraf kepala bidang (kabid). \"Saat itu, almarhum Bupati Dedi pernah berjanji akan mengakomodir secara bertahap, hingga sampai dua periode tidak ada realisasi sampai sekarang,\" ujar Husen. Husen mengatakan, dia sudah menjadi pegawai negeri sipil dengan golongan IV/A sejak 15 tahun yang lalu. Namun hingga kini, nasib karirnya tidak ada status yang jelas. \"Kalau saya salah kan seharusnya ditegur. Kalau tidak disiplin ya dibina. Kalau saya bodoh ya disekolahkan. Ini tidak diapa-apakan. Saya yang khawatir kalau seperti ini terus, kasihan generasi mendatang,\" ucap Husen sambil menyebut dalam dua hingga tiga tahun ke depan akan memasuki masa pensiun. Sebagai pegawai yang sudah masuk usia pensiun, lanjutnya, Husen tidak memiliki kepentingan apapun. Dia mengaku sudah tidak memikirkan mengenai nasibnya itu. Namun, yang dipikirkan tentu saja untuk pembinaan karier ASN ke depan. \"Hendaknya pemerintah atau bupati memberi peluang karier yang jelas. Logikanya, yang punya kinerja baik, kariernya pun harus bagus. Sebab bagi mereka yang memiliki potensi, tapi karier tidak dipikirkan, ini sebuah penzaliman kepada pegawai,\" pungkasnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait