Demo Mahasiswa Dibubarkan Polisi, Aktivis: Usut Proyek DAK Rp96 Miliar

Jumat 07-04-2017,13:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON-  Kota Cirebon diguncang tiga aksi unjuk rasa sekaligus dari elemen yang berbeda. Mulai dari Aliansi Pemuda Peduli Bangsa yang menuntut dewan tidak bermain proyek, kemudian Aliansi Lintas LSM dan Ormas se-Kota Cirebon. Sementara Aliansi Mahasiswa Unswagati menggelar aksi demo ke Kejaksaan tentang penuntasan DAK Rp96 miliar. Demo mahasiswa sempat ricuh dan dibubarkan aparat kepolisian. Aliansi Mahasiswa Unswagati mendesak Kejaksaan memproses hukum proyek DAK Rp96 miliar. Kemudian membeberkan  progress hukum  tentang dugaan penyimpangan proyek DAK Rp96 miliar dalam tenggang 10 hari ke depan. Haerul Anwar selaku korlap menyesalkan sikap represif aparat kepolisian yang membubarkan aksi dengan alasan tidak punya izin. Padahal malam sebelum aksi sudah menyampaikan surat pemberitahuan. “Kami melakukan aksi moral mendesak aparat hukum untuk tidak lamban menangani dugaan proyek DAK Rp96 miliar yang bermasalah,” tegas Haerul, Kamis (6/4). Mahasiswa meminta Kejaksaan tidak tutup terhadap penyimpangan yang terjadi. Apalagi, berbagai indikasi kecurangan dan koupsi mengemuka dengan jelas. Di tempat terpisah, Anggota DPRD Jafarudin mengakui, tidak biasanya ada aksi unjuk rasa sampai tiga dalam sehari. Meski tuntutannya berbeda, namun hal itu cukup merepotkan wakil rakyat. Apalagi, ada isu mengenai anggota DPRD yang bermain proyek. “Sudah ditemui Pak Didi Sunardi dan Ibu Cicih Sukaesih,” tutur Jafarudin. (abd)        

Tags :
Kategori :

Terkait