Liga 1, Pelatih Asing Bertumbangan

Selasa 02-05-2017,13:17 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Berstatus sebagai pelatih asing saja tidak serta merta menjadi jaminan kalau memiliki kualitas kepelatihan yang bagus. Laurent Hatton asal Prancis dan Hans Peter Schaller asal Swedia bisa menjadi bukti. Keduanya harus kehilangan jabatannya sebagai pelatih kepala karena dianggap belum bisa  memenuhi ekspektasi klub. Terbaru, manajamen PS TNI yang memutuskan untuk menghentikan kontrak Laurent Hatton lebih cepat. Hatton digantikan dengan Ivan Kolev, mantan pelatih Timnas Indonesia asal Bulgaria. Siang kemarin (1/5), Kolev yang pernah melatih sejumlah klub tanah air seperti Sriwijaya FC, Mitra Kukar, Persija Jakarta dan Persipura Jayapura itu secara resmi diperkanalkan kepada publik. \"Kami memutuskan untuk menggunakan jasa Kolev. Karena, pelatih itu harus yang mengerti karakter pemain agar performa tim bisa  lebih maksimal,\" kata Presiden Klub PS TNI, Brigjen TNI AD, Almost Beard Maliogha. \"Beliau sudah pengalaman, banyak klub Indonesia yang dilatih sama dia,\" tegas pria asal Sulawesi Utara itu. Dengan masuknya Kolev tersebut, Maliogha mengatakan bahwa, The Army -julukan PS TNI- harus bisa berada di jalur yang benar demi memenuhi harapan manajemen untuk bisa menjuarai kompetisi. \"Target tetap juara dan harus jadi nomor satu, harus jadi yang terbaik,\" tambah pria dengan dua bintang di pundaknya itu. Pergantian Hatton dari kursi pelatih kepala PS TNI tersebut cukup mengagetkan publik sepak bola tanah air. Mengingat, prestasi Abduh Lestaluhu dan kawan-kawan tidak buruk-buruk amat dalam mengawali kompetisi. Dari tiga kali laga, mereka berhasil mengumpulkan lima poin dan saat ini  berada di peringkat lima besar klasemen sementara. Sebelum Hatton, Schaller adalah pelatih asing pertama yang harus menelan pil pahit itu. Mantan asisten pelatih Alfred Riedl di Timnas Piala AFF 2016 ini dipecat oleh manajemen Bali United usai mengalami dua kekalahan beruntun. \"Kami pecat pelatih karena sudah tidak ada lagi kesesuaian antara target dan kondisi tim,\" kata CEO Bali United, Yabes Tanuri, kemarin (1/5). Menurut dia, dengan materi tim yang dimiliki oleh mereka saat ini, Bali United seharusnya bisa bersaing di papan atas klasemen. Dengan harapan, Schaller yang menjadi salah satu kunci dibalik Indonesia menembus babak final Piala AFF 2016 itu, bisa menularkan ilmunya kepada Irfan Bachdim dan kawan-kawan. Sayang, prestasi yang ditunjukan oleh Schaller jauh panggang dari api. Laksar Tridatu -julukan Bali United- harus berada di peringkat 15 klasemen sementara lantaran baru mengoleksi tiga poin dari total tiga kali bermain. \"Kami tidak mau ambil risiko dengan kondisi ini. Karena pelatih adalah sosok sentral dalam masa depan tim,\" ucapnya. Saat ini, posisi pelatih kepala Bali United masih dipercayakan kepada Eko Purdjianto. Namun, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator hanya memberikan waktu selama dua pekan bagi Bali United untuk menggunakan pelatih carateker tersebut. Yabes menuturkan, dalam waktu dekat, pelatih anyar pengganti Schaller sudah tiba di Bali. Dia lantas menambahkan, setelah memecat Schaller, mereka langsung dikerubuti agen untuk  menawarkan pelatih. Tidak tanggung-tanggung, total ada 20 pelatih baik asing dan lokal yang disetorkan kepada manajemen. \"Kami akan memilih yang terbaik di antara sekian banyak nama itu,\" pungkasnya. Selain mereka, pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann juga berada dalam kondisi terancam. Belum pernah menang dalam dua pertandingan awal menjadi penyebab utama pelatih asal Jerman itu rawan terdepak. Sejumlah infromasi menyebutkan bahwa, hasil pertandingan melawan Arema tadi malam menjadi penentu nasib Scheunemann. (ben)

Tags :
Kategori :

Terkait