Renovasi Gua Peninggalan Jepang Tak Merusak Bangunan Asli

Minggu 07-05-2017,04:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA - Gua peninggalan tentara Jepang di Kelurahan Tonjong Kecamatan Cigasong, atau di samping markas Kodim 0617 Majalengka merupakan tempat bersejarah. Sebelumnya gua tersebut kotor dan tidak terawat, tertutup rumput liar dan rimbunan pohon serta di dalam gua banyak binatang melata. Sehingga tempat tersebut kurang dikenal, bahkan sama sekali tidak pernah dilirik masyarakat. Apalagi sebagian masyarakat menilai gua tersebut angker. Setelah direnovasi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Majalengka, kini terlihat bersih, indah, dan menarik. Sehingga mengundang perhatian masyarakat. Saat ini kawasan tersebut menjadi tempat yang bisa dijadikan sebagai alternatif rekreasi keluarga. Setiap hari tempat tersebut tidak pernah sepi, banyak dikunjungi masyarakat terutama muda-mudi yang ingin selfi di kawasan gua. Kepala BPLH Kabupaten Majalengka H Adang Haedar mengatakan, tujuan renovasi agar tempat bersejarah itu bisa terlihat asri dan indah. Sehingga nyaman saat dikunjungi masyarakat. BPLH merenovasi bagian pintu masuk gua dengan dihiasi batu alam. BPLH juga membuat senderan di pinggir sungai dekat gua, agar tidak terjadi abrasi saat air meluap. “Penataan dan renovasi sebagian gua itu tidak mengganggu bangunan aslinya, karena kami juga menilai bangunan asli harus dipertahankan. Kami hanya menata dan membuat taman di sekitar pintu masuk gua, serta di bagian samping antara pintu yang satu dengan pintu lainnya,” ungkapnya. Aktivis komunitas Majalengka Baheula, Nana Rohmana mengapreasiasi upaya yang dilakukan BPLH yang memperhatikan salah satu tempat bersejarah terdapat di kota angin. Namun dia menyayangkan diubahnya pintu masuk gua dengan batu alam, karena hal itu menghilangkan kesan aslinya. Dia menyarankan sebaiknya jangan mengganggu bangunanasli, cukup menata di sekitarnya saja. “Gua Jepang itu adalah salah satu peninggalan sejarah yang harus tetap dipelihara, bahkan di sejumlah daerah sudah menjadi tempat wisata. Ternyata memang banyak dikunjungi wisatawan, karena lokasinya dipelihara dengan baik,” ungkapnya. (har)  

Tags :
Kategori :

Terkait