Tercemar Limbah Batu Alam, Ratusan Hektare Sawah Tak Produktif

Rabu 10-05-2017,21:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Warga dan petani Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, terus mengeluhkan kondisi sungai dan irigasi. Pasalnya, akibat tercemar limbah batu alam itu ratusan hektare lahan sawah menjadi tidak produktif. Salah satu warga Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Emmanah (50) mengatakan, pengolahan batu alam merusak sawah milik petani. Dikatakannya, setiap hari air sungai dan irigasi dalam keadaan keruh dan kotor. \"Selalu begini, air beningnya cuma hari minggu karena pabrik (pengolahan batu, red) libur,\" ungkapnya, Kemarin. Lantaran airnya berwarna keruh dan kotor menyebabkan kesuburan tanah menjadi terganggu sehingga produksi gabah terus anjlok. \"Di sini sehektare paling bisa menghasilkan padi 3 ton, kalau yang produktif bisa tiga kali lipatnya. Dulu katanya dijanjikan dibuatkan IPAL oleh Pemkab Cirebon tapi alasannya lahannya tidak ada,\" tuturnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dr Ir E Herman Khaeron MSi pihaknya berjanji akan mengupayakan adanya bantuan bak-bak instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Menurutnya, sungai yang tercemar dan berwarna abu-abu pekat itu membuat tanah di persawahan menjadi padat dan keras. Akibatnya, akar tanaman padi yang berjenis serabut sulit untuk menembus tanah tersebut.Tanaman padi pun akhirnya tidak bisa berkembang dan menjadi puso (gagal panen, red). Untuk mengatasi kondisi tersebut, seluruh industri batu alam semestinya memiliki IPAL . Dengan demikian, limbah yang dihasilkan akan diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke sungai. \"Karena masih membawahi komisi saya, saya akan usahakan untuk adanya bantuan IPAL,\"tandasnya. (via)  

Tags :
Kategori :

Terkait