CIREBON - Kota Cirebon bisa bernapas lega meski gagal mempertahankan juara umum Popwil III Cirebon 2017. Itu setelah tim bola basket sukses mengawinkan emas pada perhelatan di Kabupaten Pangandaran yang berakhir Jumat (19/5). Tambahan 2 emas dari bola basket mendongkrak posisi Kota Cirebon ke peringkat dua perolehan medali. Tim basket putra Kota Cirebon memenangkan Derby Cirebon di partai final. Tim besutan Rahmat Nugraha menaklukkan Kabupaten Cirebon 44-23. Di sektor putri, Kota Cirebon kembali meraih emas usai menundukkan perlawanan Kabupaten Kuningan dengan skor 21-18. Rahmat mengatakan, di partai final putra, anak asuhnya bermain enjoy. Duel ketat baru terjadi di kelompok putri. Menurut Rahmat, sempat terjadi overtime dalam pertandingan menghadapi Kuningan. Skor imbang 16-16 bertahan hingga waktu normal usai. Beruntung, anak-anak Kota Cirebon mampu menambah 5 poin di babak tambahan. Sementara Kuningan tertahan di angka 18. \"Sempat tegang di final putri. Tapi anak-anak berhasil menunjukkan mental juara sehingga kami mampu membawa pulang 2 emas,\" kata Rahmat. Namun demikian, tambahan 2 emas belum cukup mendongrak posisi Kota Cirebon ke puncak klasemen. Rekor impresif kontingen Kota Udang di ajang ini terhenti. Dengan total raihan 8 emas, 4 perak dan 8 perunggu, Kota Cirebon gagal mempertahankan gelar juara umum yang pernah mereka pertahankan sejak gelaran Popwil perdana pada tahun 2009. Posisi puncak ditempati Kabupaten Cirebon yang mengoleksi 11 emas, 7 perak dan 9 perunggu. Dengan mendominasi perolehan emas cabang pencak silat, Kabupaten Cirebon sukses menghentikan kejayaan Kota Cirebon dalam multievent dua tahunan tersebut. Tim pencak silat menyumbangkan 9 emas, 6 perak dan 5 perunggu. Disusul 1 emas dan 1 perunggu dari cabang bulu tangkis. Dari tenis meja, Kabupaten Cirebon mendapatkan 1 emas. Bola basket menyumbangkan 1 perak. Tenis lapang memberikan tambahan 2 perunggu dan 1 perunggu dari cabang bola voli. Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Drs H Hartono mengapresiasi perjuangan para atletnya. \"Sepanjang tahun ini kita telah mempersiapkan atlet-atlet terbaik. Program pembinaan kita maksimalkan. Para atlet membuktikan, perjuangan mereka tidak sia-sia,\" katanya. Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Olahraga (Igora) Kota Cirebon, H Dedi Kenedi mengatakan, kegagalan mempertahankan gelar juara umum Popwil harus disikapi serius oleh pemerintah. Menurut dia, faktor manajemen dan sistem pembinaan harus dibenahi. \"Selama ini pembinaan atlet pelajar dipandang sebelah mata, minim anggaran dan manajemen yang kurang baik. Mestinya, peran Bapopsi dimaksimalkan,\" ujarnya. (ttr)
Sinyal Bahaya Pembinaan Atlet Pelajar Kota Cirebon
Minggu 21-05-2017,19:51 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :