Para Kiai Panjatkan Doa untuk Dahlan Iskan

Senin 22-05-2017,13:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG – Puluhan kiai muda alumni Pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya melakukan pengajian dan doa bersama di Halaman SMP Plus KP 2 Paseh (Sekolah Islam Terpadu) di Kampung Nengkelan, Desa Sindang Sari, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, kemarin (21/5). Pengajian Save Dahlan Iskan itu merupakan bentuk dukungan kepada mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini dikriminalisasi. Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Falah cabang Miftahul Huda, KH Iing Sholihin mengatakan, pengajian Save Dahlan Iskan itu merupakan kegiatan rutin yang kerap digelar oleh para alumni. ”Seluruh alumni dan guru saya dari Pondok Pesantren Miftahul Huda sangat dekat dengan Pak Dahlan Iskan. Dulu Pak Dahlan sering ke Ponpes Miftahul Huda Tasikmalaya,” kata Iing saat ditemui di Ponpes Miftahul Falah usai kegiatan Save Dahlan Iskan, kemarin. Menurutnya, Dahlan Iskan merupakan penyelamat aset-aset negara. Tapi sayang, kata dia, langkah Dahlan juga tidak selamanya dipandang baik. Sebagian bahkan dinilai iri pada pencapaian pria berka­camata itu. ”Andai kata Dahlan Iskan harus dihukum, kami meng­inginkan hukuman yang seringan-ringannya. Sebab, beliau telah berjasa, dan saya pun berharap, supaya Dahlan Iskan terbebas dari yang telah dituduhkan saat ini,\" tutur Iing. Sementara itu, Ketua Asosiasi Imamal Mutaqien (AIM) Jawa Barat, Nur Zen Khudori menuturkan, asosiasi AIM merupakan organisasi di bawah Hamida yang merupakan generasi-generasi dari Alumni muda. Di dalamnya, bukan hanya berasal dari kalangan kiai. Namun, kiai, banyak penggerak sektor lain yang menjadi bagian dari asosiasi AIM. Nur mengatakan, sengaja datang ke Kampung Nengkelan Desa Sindangsari Kecamatan Paseh ini untuk mengikuti kegiatan Save Dahlan Iskan. Bahkan, dia mengaku, telah mengikuti pengajian Save Dahlan Iskan di sembilai wilayah kota/kabupaten di Jawa Barat. ”Kami selalu mengikuti kegiatan yang berbaur dengan Save Dahlan Iskan ke berbagai daerah. Di antaranya Kabupaten Garut, Kuningan, Karawang, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur dan wilayah lainnya,” tuturnya. Meski saat ini yang datang dari AIM hanya puluhan orang, lanjut Nur, namun pihaknya mengaku, selalu konsisten dan percaya pada Dahlan Iskan. Makanya, Nur mengaku, AIM akan selalu menjadi bagian dari Save Dahlan Iskan. ”Saya pribadi sangat kenal dengan abah Dahlan dan pernah bertemu beberapa kali. Dari kesederhanaan dan kebijaksanaannya, saya menilai abah Dahlan orang yang baik dan jujur,” paparnya. ”Dari kasus yang diterapkan kepadanya, saya yakin abah Dahlan tidak korupsi. Maka sangat tidak pantas beliau diperlakukan seperti saat ini,” ungkapnya. Dengan kondisi yang ada, Nur mengaku, akan terus berjuang membela Dahlan Iskan. Tidak melalui jalur hukum, tapi lebih pada kegiatan doa bersama dan pengajian yang dilaksanakan di berbagai daerah. Teknisnya, melibatkan para kyai dan ulama dari Hamida. ”Kita pun akan melaksana­kan gebyar doa bersama untuk abah Dahlan. Untuk se-Jawa Barat, akan dilaks­anakan di Kota Bandung,” ucapnya. (yul/rie)

Tags :
Kategori :

Terkait