Anggaran Pujawangi Simpang Siur

Selasa 23-10-2012,23:59 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Disperindagkop Jamin Tak Seperti Pujamari KESAMBI - Dibutuhkan dana tak sedikit untuk merelokasi pedagang di Jl Kartini dan Siliwangi ke depan gedung BAT. Informasi dihimpun Radar, dana untuk proses relokasi serta mewujudkan program pusat jajanan waktu bengi (Pujawangi) masih simpang siur. Kabid Perdagangan Dalam Negeri Eddy Tohidi Disperindagkop menerangkan, relokasi PKL Siliwangi dan Kartini ke daerah BAT memakan dana cukai senilai Rp300 juta. Sementara Kepala Disperindagkop Firdaus Tambunan menyebut anggaran “hanya” Rp90 juta. Pengamat hukum dan sosial Gunadi Rasta SH MH mengungkapkan, kesimpangsiuran data yang terjadi sangat mencolok sekali. Menunjukkan koordinasi internal Disperindagkop tidak baik. \"Ini di kalangan pejabat satu OPD saja sudah berbeda. Apalagi kalau harus berkoordinasi dengan OPD lain,\" sindirnya, saat dimintai komentar, Senin (22/10). Gunadi menilai kesimpangsiuran data menunjukkan ketidakmatangan dan ketidaksiapan Disperindagkop dalam menjalankan wacana Pujawangi. Jangan sampai akibat perencanaan yang kurang matang, malah terjadi pemborosan anggaran, dan Pujawangi bernasib sama dengan yang sudah ada. Sementara itu, Kepala Disperindagkop UMKM Kota Cirebon, Firdaus Tambunan, yakin Pujawangi akan hidup. Konsep yang ditawarkan berbeda dengan Pujamari atau Pujagalana. Pujawangi akan dibuat sentra kuliner yang memiliki aktivitas hiburan seperti band atau hiburan lainnya. \"Kita belajar dari yang sudah. Jangan sampai Pujawangi seperti yang sudah ada,\" ujarnya kepada Radar di ruang kerja, kemarin. Kenapa tidak menghidupkan kembali yang sudah ada? Alasan Firdaus, lokasi Pujamari tidak begitu mendukung. Karena aktivitas pedagang di emperan toko. Sementara Pujagalana tidak dikelola pemkot. \"Konsep Pujawangi berbeda dengan yang dulu-dulu. Setiap malam akan ada hiburan,\" terangnya. Firdaus yakin Pujawangi akan lebih baik dari yang sudah ada. Kalaupun ada pihak-pihak yang belum menyetujui, ia menilai wajar. \"Buat saya wajar ya, ini kan jadi masukan buat kita. Kalau ada hal-hal yang dianggap kurang, kita terus jadikan masukkan,\" katanya. Optimisme Pujawangi akan hidup, Firdaus melihat dari pilihan lokasi depan BAT. Menurutnya, di sana daerah wisata yang menarik minat masyarakat. Keberadaan Taman Ade Irma Suryani (TAIS) dan sejumlah lokasi cagar budaya seperti kelenteng juga mendukung. \"Kalalu nanti TAIS sudah digarap, pasti daerah BAT itu juga akan lebih hidup,\" ucapnya. Tidak menutup kemungkinan pada pelaksanan nanti, lanjut dia, Disperindagkop menggandeng pihak ketiga atau event organizer. Sehingga pengunjung yang datang tidak hanya untuk makan, tapi juga mencari hiburan. \"Konsepnya seperti itu. Kalau memang sudah matang, akan kami sampaikan ke wali kota dan tindaklanjuti rapat dengan pedagang,\" jelasnya. Perwakilan Forum PKL Kota Cirebon, Agus Mulyadi menyetujui wacana pembuatan Pujawangi. Hal paling penting, pedagang diberikan ruang yang cukup untuk berjualan. \"Dari segi omzet juga bisa lebih baik. Selagi memang baik untuk pedagang, saya dukung,\" tandasnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait