CIREBON - PT KAI Daop III Cirebon telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI agar bersiaga di titik rawan pelemperan. Demikian disampaikan Kepala Humas Daop III Cirebon, Krisbiyantoro, Sabtu (3/6). Kris menyebutkan, Stasiun Jatibarang hingga Tegalsari menjadi titik yang paling rawan pelemparan. Tercatat, sejak Januari 2017 hingga Juni, ada delapan kasus pelemparan di titik tersebut. Dua kejadian berhasil diungakap, dan total ada enam pelaku yang berhasil diamankan. \"Seluruh pelaku yang berhasil diamankan itu semuanya bersatus pelajar,\" kata Kris. Dikatakan Kris, motif para pelajar melakukan tindakan tersebut karena iseng. Di mana, dalam melakukan aksinya mereka secara bergerombol dan berulang kali melakukan pelemparan kebagian gerbong kerta api. \"Alhamdulillah, sejuah ini belum ada korban atas kasus tersebut. Cuma ada kerugian dari segi materil saja,\" kata Kris. Karena berstatus pelajar, lanjut Kris, kasus tersebut tidak dibawa keranah hukum. Hanya saja, para pelaku tersebut diminta untuk membuat surat peryataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, surat yang dibuat wajib diketahui orang tua pelaku. \"Kalau pelakunya dewasa pasti kita bawa keranah hukum,\" ujar Kris. Selain itu, pihak PT KAI juga melakukan sosialisasi ke warga di sekitar lokasi yang rawan pelemparan agar mau melaporkan jika mengetahui tindakan tidak terpuji tersebut. \"Saya berharap tidak ada lagi lah, pelemparan-pelemparan seperti itu,\" tandas Kris. (fazri)
Kategori :