Soraya Larasati Nyaris Kehilangan Detak Jantung Anaknya

Jumat 09-06-2017,14:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

JAKARTA – Rasa panik dan tegang. Model dan artis Soraya Larasti menjelang kelahiran buah hatinya berakhir bahagia. Bayi mungil yang lahir melalui persalinan Cesar tersebut akhirnya lahir dengan selamat pada Senin (5/6) lalu. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan berat badan 3,2 kilogram dan panjang 49 cm diberi nama Dzaka Rajendra Ismail Amaldi. Ditemui di RS MRCCC Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Wanita berusia 30 tahun tersebut mengatakan, dari usia kalender kehamilan. Putra keduanya tersebut sejatinya lahir pada Rabu (8/6) lalu. Namun karena terjadi hal yang tak diinginkan. Proses kelahiran anaknya tersebut dipercepat. ” Awalnya cek ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, kondisinya harus melahirkan hari itu juga karena, detak jantungnya nggak stabil, sudah gitu kontraksinya sering,” cerita Soraya. Didampingi suaminya, Doni Amaldi, wanita yang mengawali karirnya di dunia entertainmen lewat ajang gadis sampul 2001 itu pun langsung menyiapkan diri menjalani proses persalinan cesar. ”Karena hari itu juga, jadinya buru-buru jam 7 setelah buka puasa langsung operasi,alhamdulilah bayinya sehat,” ujarnya. Raut wajah khawatir mewarnai proses persalinan anak keduanya itu. Belum lagi, soraya sempat melewati pengalaman buruk saat melahirkan anak pertamanya, Dafa Danendra Amaldi Sulaeman. ”Khawatir banget, apa lagi anak pertama juga begitu. Niatnya normal tapi langsung mendadak operasi, jadi ada pengalaman nggak enakin, karena bayinya juga masuk icu, makanya mudah-mudahan yang ini nggak apa-apa,” terangnya. Selama persalinan berlangsung. Soraya berjuang sendiri. suaminya dilarang masuk ke ruang operasi. ” Justru nggak ditemenin, karena memang nggak boleh. Itu kententuan dari rumah sakit, jadi aku deg-degan sendiri,” katanya. Dia pun bisa melahit proses persalinan tersebut melalui kaca. ”Cuman agak surprisenya ternyata lampu ruang operasi ada kacanya, jadi bisa lihat dengan jelas. Sempet merem nggak bisa. Kayak nonton film secara langsung prosesi melahirkan. Semua proses dilihat dari ketubannya pecah sampe bayinya keluar,” urainya. Lebih lanjut dikatakan Soraya, pemilihan persalinan cesar memang menjadi keputusan bersama. Apalagi, setelah melihat kalender kehamilan berdekatan dengan bulan lebaran.  ”Dari awal pingen caesar, karena pertama Caesar, terus cari aman juga, karena mau lebaran, jadi lebih enak di awal, dan suami sudah nentuin tanggal,” katanya. Hanya saja, prediksi kelahiran buah hatinya itu maju dua hari dari yang diperhitungkan. ”Tapi karena kondisi tertentu jadi lahirannya dipercepat, planing tanggal 7 tapi akhirnya tanggal 5,” terangnya lantas tersenyum. Meski harus melahirkan lebih cepat dari tanggal yang ditentukan, putra kedua Soraya dan Doni pun menunjukkan kondisi yang cukup stabil. Soraya pun dapat memberikan ASI dengan lancar. ”Dari awal disusuin mau terus sehat juga,” tuturnya. Doni pun ikut bahagia. ”Saya berharap anak saya menjadi orang yang bertakwa. Dia bisa menjawab semua ujian dari Allah. Baik kenyamanan maupun ketidak nyamanan,” pungkasnya.  (ash)

Tags :
Kategori :

Terkait