Jelang Arus Mudik Lebaran, Tenda-Tenda PKL Bermunculan di Jalur Pantura

Kamis 15-06-2017,15:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON – Pendirian lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur mudik Kota Cirebon, mulai dipantau Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Beberapa pedagang sudah diberi arahan agar tenda tidak mengganggu lalu lintas kendaraan arus mudik Lebaran. \"Peringatan pertama kami suruh mundur, kalau tidak mau mengikuti aturan baru kami paksa untuk dibongkar,\" tutur Kepala Satpol PP, Andi Armawan, kepada Radar Cirebon. Andi meminta PKL tidak berjualan dekat dengan bahu jalan. Dari hasil pantauan yang dilakukan, dia masih melihat banyak yang berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas. Apalagi kehadiran lapak juga membawa konsekuensi parkir dan penumpukan kendaraan. Bukan hanya itu, Andi juga mengimbau pihak-pihak yang memanfaatkan jalur mudik untuk berpromosi agar tidak membuat bingung pemudik. Apalagi penempatan baliho, umbul-umbul atau spanduk ucapan di lokasi yang bukan peruntukannya. \"Patuhi aturan, jangan masang di pohon atau fasilitas umum lainnnya, apalagi sampai mengganggu lalu lintas jalan,\" tandasnya. Untuk pengamanan lebaran, Satpol PP juga turun membantu Operasi Ketupat Lodaya mulai Sabtu (17/6). Menjelang hari raya, pihaknya jugamemantau beberapa titik yang biasa dijadikan tempat berkumpul gelandangan dan pengemis. \"Biasanya saat lebaran banyak yang memanfaatkan momen ini untuk meminta-minta. Kami akan memantau dan menertibkan mereka,\" tutupnya. Pantauan Radar di sepanjang jalur pantura, sejumlah pedagang sudah mendirikan lapaknya. Anah (48) salah satunya. Menurut dia, berjualan di jalur mudik bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan. Agar tak berebut tempat, perempuan asal Kelurahan/Kecamatan Sumber ini sudah mendirikan tenda sejak awal Ramadan. “Kalau sekarnag paling Rp 200 ribu per hari dapat uang. Biasanya kalau sudah H-7 bisa Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta per hari,” katanya. Hal serupa diungkapkan pedagang lainnya, Rusti (62). Dia membuka lapak di sekitar Goa Sunyaragi karena kawasan ini jadi perhentian pengendara sepeda motor. Belajar dari pengalaman tahun lalu, dia memindah lapaknya. Meski diakui dalam dua tahun terakhir ada penurunan pemudik yang menggunakan sepeda motor. \"Mungkin karena ada Tol Cipali, jadi mereka naik bus. Memang enggak seramai tiga tahun kemarin,” tuturnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait