Minim Pendaftar karena Sudah Ada Kandidat

Kamis 22-06-2017,18:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON – Empat lowongan eselon II yang dibuka lewat open bidding (lelang jabatan), cenderung kurang peminat. Rumors yang berkembang, para pejabat yang memiliki kans promosi justru pesimis duluan. Mereka tak mau buang-buang waktu, karena untuk beberapa kursi dikabarkan sudah ada kandidat pemenangnya. Informasi yang dihimpun Radar, dua lowongan eselon II tercatat hanya dihuni satu pendaftar yakni kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) dan kepala Dinas Tenaga Kerja. Dua lowongan ini terancam tidak bisa dilelangkan karena syarat seleksi terbuka minimal tiga calon. “Mungkin juga karena waktunya mepet. Tapi sebetulnya masih ada kesempatan, pendaftaran terakhir Kamis (22/6) dan nanti 3 Juli,” ujar Mundirin. Mundirin membenarkan, M Arif Kurniawan ST sudah resmi mendaftar untuk kepala BP4D. Pejabat eselon IIIa yang kini menjabat sekretaris tersebut memang digadang-gadang banyak pihak sebagai kandidat kuat. Tapi ia menampik minimnya pelamar di posisi kepala BP4D disebabkan sosok Arif. Ia optimis ada penambahan jumlah pendaftar. Bahkan tidak menutup kemungkinan di penutupan pendaftaran sebelum jeda cuti bersama, pelamar kepala BP4D bakal membeludak. “Mudah-mudahan banyak yang mendaftar,” katanya. Pantauan Radar, sudah ada 12 orang pejabat eselon III yang resmi mengajukan diri untuk menjadi peserta lelang terbuka. Dari jumlah itu, terdiri dari 5 orang untuk posisi staf ahli walikota, 4 pejabat sebagai calon peserta kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), 2 eselon III untuk posisi kepala Dinas Tenaga Kerja dan 1 orang pejabat untuk posisi Kepala BP4D. “Baru ada 12 orang pendaftar. Mereka terdiri dari pejabat eselon IIIa dan IIIb. Kalau yang bertanya dan berkas kurang lengkap ada sekitar 10 orang,” ucapnya. Syarat untuk bisa dilakukan kompetisi terbuka lelang jabatan, satu kursi minimal ada tiga orang peserta. Dengan demikian, ketiganya bisa langsung mengikuti rangkaian tes dari panitia seleksi (pansel). Selanjutnya ditentukan satu terbaik berdasarkan persetujuan dari walikota. Bila peserta lebih dari tiga orang untuk satu kursi, akan dilakukan seleksi sampai mengerucut tiga orang. Selanjutnya dipilih salah satu diantaranya untuk menjadi pejabat promosi. Bila peserta lelang terbuka kurang dari tiga orang, akan ada kebijakan khusus bisa diambil. Antara membuka kembali atau menunjuk langsung. Hal ini perlu konsultasi dengan Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Dengan batas waktu terbatas sampai maksimal 4 Agustus, akan sulit untuk memperpanjang waktu open bidding. Karena setelah 6 Agustus, sesuai aturan walikota tidak diperbolehkan membuat kebijakan strategis seperti mutasi. Untuk itu, Mundirin berharap setiap kursi eselon II yang kosong segera terisi banyak peserta. Panitia Lelang Terbuka Dra Sri Lakshmi Stanyawati MSi menambahkan, banyak calon pendaftar yang seatas bertanya kepada panitia. Mereka memiliki kekhawatiran di syarat pendaftaran harus menyertakan makalah. Padahal, penyusunan makalah itu bisa ditunda saat pelaksanaan open bidding.  “Daftar saja dulu, makalah nanti bisa menyusul. Kesempatan masih ada dua hari lagi,” ucapnya. Sri yakin, pejabat eselon III lainnya segera mendaftar. Karena dalam beberapa hari terakhir banyak yang intensif bertanya tentang prosedur pendaftaran. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait