Bawang Putih Picu Inflasi

Rabu 28-06-2017,08:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Kenaikan harga bawang putih menjadi pemicu inflasi yang cukup signifikan. Kepala KPw Bank Indonesia Cirebon, M Abdul majid Ikram mengungkapkan, komoditas yang menjadi perhatian khusus di Kota Cirebon terkait andil inflasi ialah, bawang putih, bawang merah, cabai merah dan daging ayam ras. Pada bulan Mei 2017, IHK Kota Cirebon mengalami inflasi 0,64 persen (mtm), sehingga inflasi tahunan dan year to date mencapai 3,68 persen (yoy) dan 2,19 persen (YtD). Pencapaian inflasi ini secara month to month (MtM) lebih tinggi dari rata-rata inflasi selama lima tahun yang mencapai 0,18 persen (MtM) dan 3,70 persen (YoY). \"Bawang putih memang punya andil dalam pengitungan inflasi, bahkan bobotnya cukup besar. Jika harga bawnag putih naik, lansung pengaruh pada inflasi,\" ungkap Abdul, kepada Radar. Kendati demikian, harga sayuran dan bumbu dapur, mulai menurun sejak H+2 Idul Fitri, Selasa (27/6). Harga bawang putih kualitas biasa yang diprediksi bakal terus melonjak justru stabil di harga Rp25 ribu/kg. Sedangkan jenis kating mulai turun dari Rp60 ribu menjadi RP55 ribu/kg. Bawang putih memang masih jadi primadona di pasaran, karena dari semua bumbu dapur harganya belakangan paling mencolok. Bahkan, para pedagang sempat mengira harganya bakal naik lagi karena stok yang dilepas di akhir Ramadan mulai menipis. \"Dikira bakal naik harganya, ternyata malah turun. Saya selamat jual harga segini,” ujar pedagang sayuran di Pasar Jagasatru, Rokhayah (57). Mengenai adanya penurunan harga jenis kating, menurut Rokhayah, penyebabnya karena hujan yang terjadi dua hari belakangan. Stok yang menumpuk itu basah kuyup dan harga jualnya anjlok. Bumbu dapur lain yang turun harga ialah cabai merah yang sempat dijual Rp30 ribu/kg. Harganya turun Rp24 ribu perkilo. “Pasokan cabai sudah normal, kalau kemarin kan transportasinya agak susah waktu musim mudik,” tutur pedagang lainnya, Sopah (50). Menurutnya, pemasok cabai kebanyakan berasal dari Tasikmalaya. Otomatis ongkos transportasinya juga membengkap selama momen mudik dan Idul Fitri. Begitu juga dengan cabai hijau yang turun Rp5 ribu dari semula Rp20 ribu. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan operasi pasar khusus bawang putih. Tujuannya menekan harga jual yang sempat melonjak di pertengahan Ramadan. Tapi, langkah ini tak berhasil menormalkan harga. Pasalnya, pelepasan stok 10 ton ke pasaran justru dilakukan tanpa pengawasan. Saat mremaan lebaran, bawang putih dijual Rp25-30 ribu/kg di Pasar Jagasatru, sementara jenis kating mencapai Rp80 ribu. Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia, Rawindra Ardiansyah mengungkapkan, bawang putih operasi pasar dijual kepada pedagang Rp13.500/kg dengan perjanjian harga jual maksimal Rp20 ribu/kg. Dengan ketentuan itu, pedagang masih sangat leluasa menentukan untung. Sementara untuk eceran dijual Rp15 ribu/kg. (myg)

Tags :
Kategori :

Terkait