Sering Ngadat, Ada Rekayasa Lalu Lintas Server

Sabtu 08-07-2017,10:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Kebijakan pengelolaan SMAN menjadi kewenangan provinsi, berimbas pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Dalam tahun pertamanya, lonjakan online menyebabkan server tumbang. Karena itu, panitia PPDB Provinsi Jawa Barat menerapkan ”rekayasa lalu lintas” server dengan sistem buka tutup untuk setiap sekolah. Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BP3) Wilayah V Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dra Hj Dewi Nurhulaela MPd mengakui, sistem pendaftaran dan input data untuk calon peserta didik tingkat SMAN sering macet. Penyebabnya, pendaftar yang jumlahnya melonjak dan melebihi batas kemampuan server. “Pendaftar overload. Server sedikit terganggu,” terang Dewi, kepada Radar, Jumat (7/7). Untuk menanggulangi masalah ini, kata Dewi, operator sekolah maupun dari pihak provinsi bekerja 24 jam untuk menstabilkan server. Langkah lainnya, ujar perempuan yang pernah menjabat Kabid Dikmen Disdik Kabupaten Cirebon itu, dengan memberlakukan sistem buka tutup. Karena itu, dalam waktu bersamaan bisa jadi antara satu sekolah dengan lainnya berbeda. Misalkan, SMAN 1 connect, pada waktu yang sama bisa jadi SMAN 4 yang disconnect. Operator Server BP3 Wilayah V Disdik Jawa Barat, Sigit Rusmayana SKom menambahkan, pemgaturan lalu linta server terpaksa dilakukan. Bila tidak, gangguan seperti yang terjadi saat penerimaan jalur nonakademik bakal terulang. “Itu karena arus masuknya banyak. Kalau masuk masa akhir pendaftaran seperti sekarang kan tambah banyak bebannya,” tuturnya. Ia memprediksi, Sabtu (8/7) pukul 14.00 server besar kemungkinan bakal down. Penyebabnya Sabtu ini merupakan akhir pendaftaran PPDB tingkat SMAN. Apalagi, orang tua kadang memiliki strategi mendaftarkan anaknya di akhir waktu untuk membaca passing grade di tiap sekolah. “Sistem buka tutup diberlakukan sejak hari pertama pendaftaran siswa baru, karena server yang digunakan berlaku untuk seluruh Jawa Barat,” tambahnya. Sigit menyarankan agar orang tua aktif di malam hari untuk memeriksa passing gade di tiap sekolah. Sehingga bila mengetahui anaknya tidak diterima bisa langsung pindah ke sekolah lain. Di tempat terpisah, Kepala SMAN 2 Kota Cirebon, Drs Totong Muslihat MM mengungkapkan, server di SMAN 2 sempat mengalami kendala di hari pertama PPDB. Waktu itu pendaftar baru 70 orang. Beruntung, pada hari kedua mulai lancar dan pendaftar mencapai 180 orang yang dilayani secara online. “Saya sempat waswas,” ucapnya. Sekarang, kata Totong, kursi di SMAN 2 sudah penuh. Untuk 12 kelas terisi 384 orang dengan setiap rombel maksimal 32 siswa. Dari jumlah itu, 230 kursi atau 60 persen diperuntukan bagi jalur akademis. Sedangkan 40 persen lainnya untuk jalur nonakademis yang sudah selesai pendaftarannya. SMAN 2 akan mencampur seluruh siswa dari dua jalur itu. Karena prinsip pemerataan pendidikan dilakukan dengan menghapuskan kelas unggulan. Tetapi, SMAN 2 tetap memberlakukan sistem SKS yang memungkinkan siswa lulus lebih cepat. Dengan kebijakan baru dunia pendidikan, ia melihat tidak ada kendala penerapan sistem ini. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait