KUNINGAN - Dalam satu bulan ke depan, pejabat di semua eselon di lingkungan Pemkab Kuningan mulai dilanda perasaan harap-harap cemas. Ini tidak terlepas dari isu bakal adanya mutasi dan rotasi yang akan dilakukan oleh Bupati H Acep Purnama SH MH. Banyak yang memperkirakan mutasi jilid II tersebut akan dilangsungkan pertengahan Agustus mendatang. Hal ini tidak terlepas dari adanya peraturan pemerintah (PP), di mana bupati yang kembali maju di pilkada memiliki kewenangan untuk menggelar mutasi enam bulan sebelum cuti kampanye pilkada. Dari data yang diperoleh Radar, hingga akhir tahun ini tidak ada pejabat eselon IIb yang memasuki masa pensiun.Itu artinya, mutasi nanti jika jadi dilaksanakan, bupati hanya akan melakukan rotasi di kalangan kepala satuan perangkat daerah (SKPD), bukan pejabat eselon III yang promosi ke eselon IIb. Barulah setahun berikutnya atau di tahun 2018, sejumlah kepala SKPD pensiun. Dan ini peluang bagi pejabat eselon III untuk promosi menduduki kursi kepala dinas dan badan. Ada sekitar lima pejabat eselon IIb yang pensiun tahun depan, termasuk Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Drs Uca Somantri MSi membenarkan jika hingga akhir tahun tidak ada satupun pejabat eselon IIb yang masa baktinya habis. Karena itu, tidak akan ada pejabat eselon III yang promosi atau naik jabatan. “Hingga akhir tahun ini, tidak ada pejabat eselon IIb yang pensiun. Untuk eselon III yang pensiun tahun ini hanya dua orang dan itu menduduki jabatan sekretaris kecamatan. Selebihnya masih tetap tidak berubah komposisinya,” tegas Uca kepada Radar. Menyangkut kabar bakal segera digelar mutasi, Uca membantahnya. Dia mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada perintah atau instruksi dari bupati untuk melakukan persiapan pembahasan mutasi dan rotasi. Sehingga pihaknya (BKPSDM) belum menyiapkan apapun terkait rencana mutasi. “Beluma ada pembahasan mengenai rencana mutasi. Pak bupati sendiri hingga sekarang belum meminta kami untuk mempersiapkan personel pejabat. Namun jika pak bupati meminta kami menyiapkan SDM, kami juga sudah siap. Sebab kami memiliki database pejabat semua eselon. Bagi kami tak masalah kalau pak bupati minta mendadak,” katanya. Uca kembali menegaskan jika sampai saat ini belum pernah ada pembahasan tentang mutasi oleh Baperjakat maupun tim pansel. Sehingga pihaknya belum tahu secara pasti kapan mutasi tersebut akan dilakukan. Dari pengalamannya, sebelum mutasi, dilakukan pembahasan lebih dulu di tim Pansel kemudian baru dibahas di Baperjakat. “Karena pak bupati belum meminta atau membahas soal ini (mutasi,red), kami ya dalam posisi menunggu. Artinya, kapan saja diperlukan kami siap. Kami juga terus melakukan pengawasan kepada para pejabat, termasuk evaluasi kinerja yang nantinya disampaikan ke pak bupati,” paparnya. Uca menambahkan, selain ada dua pejabat eselon III yang pensiun, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan SK bagi Plh camat. Langkah penunjukkan Plh camat ini diambil karena ada camat yang sakit, sehingga diperlukan solusinya agar proses pemerintahan tetap berjalan. “Seperti camat Japara. Yang bersangkutan sakit cukup lama sehingga kami harus menyiapkan Plh camat. Dalam beberapa hari ke depan, SK Plh camat sudah selesai. Nah yang jadi Plh camat ya bisa sekmat di kantor kecamatan itu sendiri,” jelas pria berkumis tebal tersebut. Sementara sumber Radar menyebutkan, bahwa ada beberapa kepala SKPD dan eselon III yang tengah dievaluasi kinerjanya. Dari informasi yang diterimanya, evaluasi kinerja juga menyentuh pejabat eselon III yang bermarkas di gedung putih. “Mutasi itu sebenarnya tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Bisa menjelang akhir bulan, atau juga pertengahan Agustus. Dan bupati sudah mengantongi siapa saja yang kinerjanya dianggap tidak maksimal sehingga diperlukan penyegaran. Tapi memang draf mutasi belum sampai dibahas di Baperjakat,” tutur sumber itu. (ags)
Baperjakat Belum Bahas Mutasi Jabatan
Rabu 12-07-2017,16:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :