Program Keluarga Berencana, DPPKB: Gunakan Alat Kontrasespi Jangka Panjang

Kamis 13-07-2017,04:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Menekan angka keturunan yang tak terkendali, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DPPKB) Kota Cirebon, menyarankan pasangan suami istri untuk menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Tujuannya, agar dapat menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kepala Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga pada DPPKB Kota Cirebon, Lolok Tiviyanto mengatakan, dalam memilih alat kontrasepsi, setiap orang memiliki pertimbangan tertentu. Di antaranya, segi kemudahan pemakaian, kemudahan memperoleh alat kontarsepi, dan jangka waktu alat tersebut. Dari sisi waktu, terbagi atas jangka pendek dan jangka panjang. Alat kontrasepsi jangka pendek adalah pil, kondom, dan suntik. Sedangkan alat kontrasepsi jangka panjang adalah implant dan IUD. \"Kalau kami menekankan untuk menggunakan alat kontarsepsi yang jangka panjang. Karena, memiliki banyak keuntungan. Salah satunya, pengguna lebih efesien. Karena dapat dipakai dalam jangka waktu lama, serta lebih aman dan efektif,\" kata Lolok kepada radarcirebon.com. Lebih lanjut Lolok mengakatan, kesadaran masyarkat Kota Cirebon dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sudah cukup baik. Tercatat, per Juni 2017 terdapat 28.674 dari total 47.000 pasangan usia subur sudah mengikuti program KB. \"Kalau jumlah tersebut dipresentasikan, mencapai sekitar 61 persen. Melihat hal tersebut, saya menilai kesadaran masyarakat Kota Cirebon sudah cukup baik,\" kata Lolok. Lolok menerangkan, pasangan usia subur berkisar antara usia 15-20 tahun. Di mana pasangan baik laki-laki maupun perempuan sudah cukup matang dalam segala hal. Terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Namun, menurut Lolok, ideal pasangan subur memiliki anak di usia 20 tahun ke atas. \"Untuk di Kota Cirebon pasangan subur di bawah usia 20 tahun yang sudah memiliki anak terdapat di Argasunya. Karena, di daerah tersebut masih masih berpegang kuat dengan adat,\" ujar Lolok. Hingga saat ini, DPPKB terus melakukan sosialisai kepada masyarakat Kota Cirebon terkait program keluarga berencana (KB). Karena, esensi program KB jelas, yaitu menurunkan total fertility rate (TFR). Tujuannya, dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi masyarakat. \"Kalau masyarkat sadar bahwa dua anak cukup, maka pertumbuhan penduduk menjadi ideal,\" tandas Lolok. (fazri)

Tags :
Kategori :

Terkait