MAJALENGKA – Tiga pekan usai lebaran Idul Fitri, harga daging sapi masih belum normal seperti sebelum lebaran lalu. Kasi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Spesifik Dinas Perdagangan Majalengka Abung SE menuturkan masih tingginya harga daging sapi diduga karena tingkat kebutuhan komoditas tersebut juga masih tinggi. “Memasuki bulan Syawal kebutuhan daging masih tinggi, penyebabnya banyak warga yang menyelenggarakan hajatan baik pernikahan maupun khitanan. Sehingga tingkat kebutuhan masih tinggi dan harga belum normal,” tutur Abung. Terkait stok di sejumlah pasar tradisional, berdasarkan laporan koordinator pasar pemda dinilai masih cukup. Di empat pasar pemda juga tidak ada kendala terutama soal stok. Meski di beberapa pasar stoknya mulai menipis, sehingga harganya masih bertahan di angka Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kilogram. Masih tingginya harga daging tersebut membuat beberapa penjual lauk pauk keliling, belum menyediakan menu berbahan daging sapi. Fatimah (35) mengaku hanya menjual menu lauk pauk berbahan sayuran, telur ayam, kacang, dan daging ayam. “Sejak dua tahun terakhir ini saya menjual menu lauk keliling kampung. Kalau bulan puasa sampai syawal tidak menyediakan lauk berbahan daging sapi. Mungkin setelah Syawal nanti harga daging sudah kembali normal. Kalau saya jual lauk berbahan daging sapi keuntungan yang didapat sedikit. Itupun terpaksa mengurangi ukuran tapi malah dikeluhkan pembeli,” imbuhnya. (ono)
Permintaan Daging Sapi di Majalengka Masih Tinggi
Sabtu 15-07-2017,16:30 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :