MAJALENGKA – Rawa atau embung Anggrarahan di Desa Jati Tengah Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dinormalisasi setelah kondisinya mengering. Normalisasi rawa tersebut diutamakan untuk menampung air hujan untuk keperluan pertanian di wilayah sekitar.
Sejumlah pekerja tampak membuat tanggul pembatas rawa di sekitar lokasi. Juga masih terdapat tanah bekas pengerukan dan sebagian sisi rawa Anggrarahan sudah selesai ditanggul.
“Pada bekas lubang galian yang dalam juga masih menyisakan sedikit air. Sedangkan di sekitarnya masih tanah kering dan rumput tumbuh subur di dekat tembok yang belum lama dibangun,” kata warga sekitar, Amin.
Normalisasi rawa saat ini masih menyisakan sedikit air. Rawa tersebut pernah dimanfaatkan untuk kolam pemancingan. Tetapi volume air menyusut memasuki musim kemarau, dan air hanya terdapat di titik paling dalam setelah dilakukan pengerukan.
Pasca dikeruk cukup dalam, ada genangan air cukup luas. Sebelum dilakukan penggalian, rawa Anggrarahan sudah kering kerontang. Sebelumnya sebagian areal rawa Anggrarahan dijadikan ladang sawah oleh petani.
“Diduga tanah yang digunakan untuk memisahkan ranca dengan sawah, menimbun mata air, hingga tidak ada lagi sumber air,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Sumber Daya Air (PPSDA) Agus Tamim mengatakan, hingga saat ini normalisasi rawa Anggrarahan masih berlangsung. Rawa tersebut untuk menampung air hujan yang fungsinya mengairi sawah sejumlah desa di Kecamatan Jatitujuh.
“Sejak dulu air situ itu untuk pengairan sawah. Fungsinya untuk menampung air hujan agar tidak langsung ke sungai. Selain itu dapat menjadi cadangan air dan menjaga kelembaban,” paparnya.
Dia mengatakan normalisasi rawa tersebut merupakan tindak lanjut dari normalisasi sebelumnya. Dengan adanya pengerukan, maka volume air yang dapat ditampung bakal lebih banyak. (ono)
Sempat Jadi Ladang Cocok Tanam oleh Warga, Kini Rawa Anggrarahan Dinormalisasi
Minggu 23-07-2017,09:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :