INDRAMAYU - Siswa Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Nurul Falah di Blok Gopala Desa Kedokanbunder Wetan, Kecamatan Kedokanbuder, Kabupaten Indramayu, membeludak. Namun sayangnya, karena keterbatasan biaya dan fasilitas, para siswa terpaksa belajar di ruangan seadanya. Kondisi ini pun membuat 100 siswa harus puas belajar hanya dengan menggunakan empat kelas. Kepala DTA Nurul Falah, Sutrisno mengatakan, terpaksa menggunakan bangunan yang tak terpakai untuk ruang kelas baru. Karena sudah tak ada ruang kelas lagi yang bisa digunakan sebagai tempat belajar. Padahal, kata dia, jumlah siswa terus menerus bertambah. Selama berdiri sejak tahun 1990-an, gedung DTA belum pernah direnovasi. Kalau pun diperbaiki, hanya sekadar ditambal pada tembok yang retak dan pengecatan ulang. “Jadi ya siswa kami ini mau tidak mau belajar di ruang seadanya,” tuturnya. Status DTA Nurul Falah yang bukan merupakan yayasan membuatnya susah untuk mendapatkan bantuan dari instansi terkait. Selama ini renovasi atau pengecatan dilakukan dengan menggunakan dana pemasukan DTA. “Jadi boro-boro bisa membangun ruang kelas baru, karena pemasukan kami juga seadanya,” tuturnya. Lebih lanjut, pihaknya membutuhkan bantuan agar bangunan DTA bisa dibangun kembali sehingga lebih layak dari kondisi saat ini. Ruang belajar pun bisa dibuat lebih luas, sehingga siswa nyaman belajar ilmu agama. “Kami juga sedang menunggu bantuan dari pihak lainnya. Tapi sampai saat ini masih belum ada titik terang,” tuturnya. Dia pun menyayangkan kondisi DTA Nurul Falah saat ini. Mengingat, tidak sedikit lulusan DTA Nurul Falah yang menjadi juara pada berbagai ajang perlombaan keagamaan. “Kami harap ada instansi atau pihak lain yang mau memperhatikan kami. Sehingga kami bisa menyediakan ruang kelas yang nyaman dan representatif,” ujarnya. (oni)
Kasihan, DTA Nurul Falah Kekurangan Ruang Belajar
Selasa 01-08-2017,07:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :