TASIKMALAYA–Bupati Tasikmalaya periode 2001-2006 dan 2006-2010 Dr H Tatang Farhanul Hakim (TFH) menyambut baik rencana pengadaan Pertamini atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mini Gilide di Indonesia. Menurut TFH, keberadaan Pertamini nantinya akan mempermudah masyarakat atau pengendara mobil dan motor melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM). ”Jadi mendekatkan masyarakat untuk mendapatkan BBM,” ujar TFH saat dihubungi Radar. TFH meminta kepada Hiswana Migas agar memfasilitasi kios-kios BBM yang di rumah-rumah atau yang biasa disebut Pom Mini saat nanti Pertamini disahkan. Dengan demikian, kata TFH, pengusaha-pengusaha Pom Mini ini dirangkul untuk bekerja sama mengelola Pertamini yang sudah sesuai SOP Pertamina, baik keamanan dan peralatannya. ”Kan rawan kebakaran itu (Pom Mini, red). Sering terjadi kebakaran. Dari sisi safety-nya tidak aman dan tidak memiliki izin. Kalau difasilitasi nanti Pom Mini ini bisa lebih berdaya,” papar tokoh Tasikmalaya ini. Saat TFH menjabat bupati Tasikmalaya, belum ada yang namanya Pom Mini. Keberadaannya setelah ia lengser sebagai kepala daerah. ”Intinya setuju adanya Pertamini dengan catatan Hiswana Migas bisa memfasilitasi Pom Mini untuk menjadi warung-warung SPBU atau Pertamini,” ungkapnya. Dalam kesempatan berbeda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya Drs Heri Sogiri MM menjelaskan bahwa menurut informasi yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah pusat, bahwa rencana pembuatan Pertamini Gilide ini tujuannya agar keberadaan Pom Mini yang ilegal bisa ditekan. ”Adanya Pertamini itu diharapkan untuk mengurangi keberadaan Pom Mini ilegal yang saat ini menjamur, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Heri. Heri mengaku sudah pernah duduk bersama dengan asosiasi pengusaha Pom Mini untuk diarahkan menjadi Pertamini yang sesuai SOP Pertamina. ”Jadi kalau Pertamini fasilitasi alatnya jelas dari Pertamina, BBM jelas. Alat-alat keamanannya seperti pemadam kebakaran lengkap,” ungkap Heri. (dik)
Kategori :