700 Hektare Sawah di Kabupaten Cirebon Gagal Tanam

Rabu 30-08-2017,18:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Kemarau berkepanjangan dan serangan hama wereng, membuat produksi hasil tanam dan panen padi merosot drastis. Bahkan, ada sekitar 700 hektare sawah yang gagal tanam di Kabupaten cirebon. Petani asal Desa Bangodua Kecamatan Klangenan, Mashitoh mengatakan, karena kekeringan dan minimnya air, menyebabkan tanaman padi mati kekeringan. Belum lagi serangan hama. \"Yang biasanya produktif, karena kering, jadinya tidak produktif. Sampai air juga kadang beli dan gali bor,\" tuturnya saat dijumpai Radar, Senin (28/8). Dia mengatakan, satu hektare sawah jika tidak mengalami kekeringan dan padinya tidak kerdil akibat hama klowor, maka bisa menghasilkan padi sebesar tujuh ton. Sementara saat ini, hanya menghasilkan padi sekitar dua ton. \"Ya biasanya setahun panen dua sampai tiga kali, sekarang paling bisanya satu kali. Mudah-mudahan pemerintah cepat tanggap. Waduk Jati Gede untuk petani Kabupaten Cirebon juga lebih diprioritaskan,\" harap Mashitoh. Di tempat terpisah, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar menyampaikan, dari luas daerah irigasi rentang sekitar 20.400 hektare sawah, kurang lebih 700 hektare terdeteksi gagal panen. Daerah irigasi rentang meliputi Kecamatan Susukan, Arjawinangun, Kecamatam Kaliwedi, Kecamatan Gegesik, Kecamatan Panguragan, Kecamatan Suranenggala, Kecamatan Gunungjati, Kecamatan Klangenan, Kecamatan Kapetakan dan sebagian Kecamatan Ciwaringin. \"Untuk sisanya 19.700 hektare, yang sudah panen 4.500 hektare dan 15.200 hektare masih butuh pasokan air. Sedangkan yang darurat kekeringan seluas 700 hektare,\" tegasnya. Menurutnya, berdasarkan pertemuan kemarin siang (Senin, 28 Agustus 2017) bersama unsur BBWS Cimanuk Cisanggarung, TNI, Camat, Dinas PUPR, unsur petani HKTI telah bersepakat untuk menolong tanaman padi yang darurat dengan sistem penambahan debit air dari Waduk Jatigede dengan pola tatagilir serta pola  prioritas. Yakni di tingkat Rentang Kabupaten Indramayu lebih sedikit. Artinya, prioritas lebih banyak untuk Kabupaten Cirebon. Sebab kalau tidak terairi, akan terjadi kegagalan panen. \"Selanjutnya, jadwal pengeringan padi semula 1-15 oktober 2017. Diundur menjadi tanggal 8-Oktober 2017. Dengan kondisi rata-rata saat ini umur tanaman padi 25-45 hari. Data darurat kekeringan tadi memang kebanyakan dari wilayah Barat dan Utara Kabupaten Cirebon dikarenakan wilayah timur suplai air dari Waduk Darma cukup normal, dan rata-rata hampir di beberapa wilayah yang saya sebutkan tadi yaitu kerdil rumput (klowor) akibat serangan wereng coklat dan burung. Jadi berharap pemerintah juga memberikan bantuan untuk pembasmi hawa wereng ini,\" pungkasnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait