CIREBON - Mencoba tanam padi pada saat musim kemarau, petani Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, ternyata menghabiskan modal besar. Bahkan, petani harus mengeluarkan modal tiga kali lipat dari musim tanam biasa. Pengeluaran yang besar itu karena tidak adanya air di pesawahan. Sehingga petani terpaksa harus mengambil air dari sungai dan dan pengeboran Desa Wangunharja. \"Karena tanahnya mengalami kekeringan, sehingga kita harus lebih sering mengisi air 2 kali setiap minggunya dan satu kali pompa. Itu membutuhkan waktu dua hari lamanya, karena tanahnya terlalu kering. Jadi air cepat habis,\" kata Sukirman, petani sekitar. Selain itu, akibat kekeringan dan musim hama klowor yang menyerang pertanian di kabupaten Cirebon, petani terpaksa harus membutuhkan obat-obatan yang cukup banyak. Sehingga petani terpaksa mengeluarkan modal yang besar untuk bahan bakar pompa air dan obat-obatan tersebut. \"Kita sekali pompa satu hektarnya saja 20 liter pertalite dan banyak obat-obatan juga. Sehingga modal tanam kita pada musim tanam sekarang 3 kali lipat dari musim tanam biasanya. Yang biasanya Rp 3 juta sekarang bisa mencapai Rp 9 jutaan,\" kata Sunarto Padahal, kemungkinan keberhasilan paninnya saat ini sangatlah kecil mengingat banyaknya hama yang menyerang. Namun, para petani tetap tidak menyerah. \"Kita sudah belajar dari kegagalan kemarin, jadi kita coba lagi sekarang,\" katanya. (cecep)
Tanam Padi Musim Kemarau, Petani Keluarkan Modal 3 Kali Lipat
Rabu 20-09-2017,08:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :