Maling Satroni Sekolah Lebih Pagi

Rabu 27-09-2017,08:36 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Maling rupanya lebih pagi ke sekolah. Kali ini dia masuk ke MTs Nurul Huda Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (26/9) dini hari. Penjaga sekolah, Suparta (55) menemukan pintu kantor ruangan tata usaha dan ruangan guru serta ruangan kepala sekolah sudah terbuka. Setelah dicek, rupanya sekolah yang ia jaga itu kedatangan tamu tak diundang. Sekitar pukul 05.30 pagi, Suparta memang sudah datang ke sekolah. Dia menjadi orang pertama yang mengetahui sekolah kebobolan maling. Awalnya saat membuka gerbang, dia tak merasakan sesuatu yang aneh. Karena pintu gerbang sekolah terkunci seperti biasa. Namun saat memasuki ruangan guru dan tata usaha, dia menemukan pintu terbuka setengahnya. Hal ini membuat dia curiga. Apalagi seluruh pintu lemari serta meja guru terbuka, dan dalam kondisi acak-acakan. Secepat kilat dia pun menghubungi Kepala MTs Nurul Huda, Aris Rahmat Hidayat. Rumahnya memang berada di Desa Matangaji tak jauh dari lokasi sekolah. Seketika pula, keduanya meluncur ke lokasi. Setelah dicek, ternyata satu set perangkat komputer yang berisi data sekolah, satu modem dan juga uang Rp 200 ribu sudah digasak maling. Disinyalir maling yang beraksi malam hari itu tidak seorang diri. \"Pas datang pagi itu pintu sudah buka sedikit,\" kata Suparta kepada Radar, Selasa (26/9). Melihat situasi pintu gerbang yang masih utuh, kawanan maling itu diduga masuk dan keluar lewat sawah. Karena akses itu tidak memiliki pagar. Sehingga mereka bisa keluar masuk tanpa kelihatan dari jalan. \"Kemungkinan masuk dan keluar lewat sana (jalur sawah, red) karena itu kan tidak dipagar. Sementara pintu gerbang itu kita gembok dan tidak ada rusak sedikit pun,\" ucap Kepala MTs Nurul Huda, Aris Rahmat Hidayat. Total kerugian pun dihitung mencapai sekitar Rp 6 juta lebih. Harga satu set komputer diperkirakan Rp 5 juta, dan modem Rp 1 juta. Komputer itu, kata Aris, merupakan komputer untuk menyimpan data-data sekolah. Sementara itu, ruangan kepala sekolah juga rupanya menjadi sasaran kawanan maling. Pintu yang dikunci dobel dengan gembok itu berhasil dibobol maling. Namun tidak ada barang-barang yang dicuri di dalam ruangan kepala sekolah. Meski ada barang elektronik di sana. Di sisi lain, kata Taufik, guru olahraga MTs Nurul Huda juga terkena korban. Uang Rp 200 ribu yang merupakan uang kas siswa untuk kegiatan futsal digasak maling. Menurut Taufik, uang tersebut ia simpan dalam laci di mejanya. “Posisi lacinya sudah terbuka. Pas saya cek uang Rp200 ribu sudah gak ada. Padahal itu buat biaya uji coba futsal anak-anak,\" ucap Taufik. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait