Gagal Panen, Kerugian Petani Capai Rp30 Miliar

Kamis 28-09-2017,22:35 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU–Petani di Desa Lempuyang, Kecamatan Anjatan lagi dirundung duka. Gara-garanya, tanaman padi mereka tidak bisa dipanen setelah diterjang penyakit kerdil rumput alias klowor. Kuwu Lempuyang, Taufik Hidayat menyebutkan, dari 439 hektare luas areal tanaman padi di desanya, hanya 20 persennya yang selamat. Sementara 80 persennya, mengalami gagal panen. “Sawah-sawah yang terserang Klowor kini dibiarkan terlantar. Sebab, kalaupun dipanen dapatnya cuma 3 karung gabah per hektare. Rugi,” kata dia kepada . Jika dihitung, kerugian petani yang mengalami gagal panen mencapai Rp30 miliar. Jumlah itu dikalkulasikan dari ongkos produksi musim tanam gadu yang rata-rata Rp6-7 juta per hektare. “Normalnya paling dikisaran Rp4-5 juta per hektare. Itu bisa tinggi karena petani banyak yang penasaran. Biasanya kasih pupuk, obat satu kali jadi dua kali. Belum yang tanam ulang,” ungkap dia. Sejatinya, tambah dia, kerugian petani dapat ditambal melalui keikutsertaan program asuransi usaha tani padi. Hanya saja, saat hendak ikut serta, usia tanaman padi tidak memenuhi batas waktu yang telah ditentukan. Padahal, jika saja mengikuti program asuransi usaha tani padi yang digulirkan pemerintah pusat sejak tahun 2015 itu, petani akan mendapat kompensasi Rp6 juta per hektare. Kuwu Taufik Hidayat menambahkan, sebenarnya petani di desanya pernah mengikuti program asuransi saat awal-awal diluncurkan. Namun karena dalam beberapa kali musim tidak terjadi gagal panen, mereka tak lagi ikut. Terlebih, pertanian padi di Desa Lempuyang minim risiko kegagalan. Kini setelah tertimpa musibah, pihaknya akan kembali mengajak petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi yang dikelola oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) itu. Hal ini setelah merasakan manfaat kepada petani atas jaminan resiko kegiatan usaha tani. “Partisipasi petani dalam program asuransi mestinya menjadi pelindung usaha pertanian akibat bencana alam maupun serangan hama penyakit. Bila perlu Pemdes akan memberikan dana talangan dulu untuk membayar preminya,” tandas Kuwu Taufik. (kho)    

Tags :
Kategori :

Terkait