Laga Kontra PSG Jadi Akhir Tragis Karier Ancelotti di Bayer Munchen

Jumat 29-09-2017,13:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PARIS – Laga reuni melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Parc des Princes kemarin dini hari WIB (28/9) ternyata menjadi arena perpisahan Carlo Ancelotti bersama Bayern Muenchen. Itu seiring dengan kekalahan 0-3 dalam matchday kedua Grup B Liga Champions tersebut. Bayern memutus kontrak Ancelotti yang masih tersisa hingga Juli 2019. Asisten pelatih Willy Sagnol pun ditunjuk sebagai pelatih interim. Harian Jerman Bild menjadi yang paling cepat mengabarkan mengenai pemutusan hubungan kerja antara klub Bavaria itu dengan pelatih yang punya julukan Don Carlo itu. CEO Bayern Karl-Heinz Rummenigge menyatakan akan ada konsekuensi dari kekalahan di Liga Champions tersebut. Kekalahan atas PSG merupakan yang kedua buat Ancelotti di semua ajang musim ini setelah sebelumnya Bayern menyerah 0-2 oleh TSG Hoffenheim (9/9) lalu. Kalle, sapaan Karl-Heinz Rummenigge, dalam situs resmi klub mengatakan performa tim tak memenuhi ekspektasi yang diberikan. Sehingga klub mengambil langkah penyelamatan berupa pemecatan Ancelotti dan menaikkan posisi Willy Sagnol dari asisten menjadi pelatih. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Carlo untuk sikap kooperatifnya dan menyesal atas perkembangan terkini. Carlo adalah teman saya dan akan tetap demikian, namun kami harus membuat keputusan profesional untuk kepentingan tim,” kata Kalle. Pada musim kedua ini Ancelotti memang menunjukkan kegagalan meredam ego para bintang dan menjalin hubungan dengan figur-figur sentral. Seperti Thomas Mueller, Arjen Robben, dan Franck Ribery. Pilihan transfer Ancelotti yang ditarget untuk menjuarai Liga Champions pada musim keduanya juga kurang selaras. Yakni hanya \'meminjam\' James Rodriguez yang merupakan mantan anak buahnya di Real Madrid (2013-2015) lalu. Nah, Ancelotti juga dianggap berdosa karena menyianyiakan talenta muda sekelas Renato Sanches yang musim ini dipinjamkan ke Swansea. Pria 58 tahun itu biasanya punya kemampuan komunikasi yang apik dengan para pemain. Namun selama periode kepelatihan di Bayern, hal tersebut sama sekali tak tampak. Ada juga analisis Bavaria Central mengenai kekakuan taktik Ancelotti. Pria yang memberikan gelar Liga Champions buat AC Milan dan Real Madrid itu terpaku dengan 4-2-3-1. Pada laga lawan PSG kemarin Ancelotti juga melakukan rotasi yang cukup berani. Yakni membangku cadangkan Arjen Robben, Franck Ribery, dan Mats Hummels. Khusus pemilihan Javi Martinez-Niklas Suele kemarin sebagai duet bek tengah, Ancelotti berdalih kalau duetnya bisa mengimbangi kecepatan trisula PSG yakni MCN (Kylian Mbappe-Edinson Cavani-Neymar). Selain itu, ketidakjelian Ancelotti dalam memilih David Alaba yang baru sembuh cedera engkel di posisi bek kiri berakibat fatal. Alaba yang absen sebulan kelimpungan menghadang Mbappe. Sportskeeda kemarin juga menulis kalau posisi Sagnol sebagai der trainer Bayern tak akan lebih dari semusim. Sebab beberapa nama dipertimbangkan buat dipatenkan. Misalnya Juergen Klopp, Julian Nagelsmann, sampai Thomas Tuchel. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait