Terima Suap, Eks PM Kroasia Divonis 10 Tahun

Rabu 21-11-2012,09:20 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

ZAGREB – Pengadilan Kroasia memvonis mantan Perdana Menteri (PM) Ivo Sanader dengan hukuman 10 tahun penjara, kemarin (20/11). Sanader dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus korupsi setelah menerima suap EUR 10 juta atau USD 13 juta (sekitar Rp 123 miliar) dari sebuah perusahaan minyak Hungaria. Sanader menjabat PM Kroasia pada 2004-2009. Pria 59 tahun tersebut adalah mantan pejabat tertinggi di Kroasia yang pernah diadili dalam kasus korupsi. Negara pecahan Yugoslavia dan tetangga Bosnia and Herzegovina tersebut bertekad untuk memberantas segala bentuk korupsi dalam upaya masuk menjadi anggota Uni Eropa pada Juli 2013. Sebelumnya, jaksa menuntut Sanader dijatuhi hukuman maksimal 15 tahun penjara. Pasalnya, dia dianggap telah mengkhianati kepentingan nasional yang seharusnya dia lindungi dalam kapasitasnya sebagai PM. Hakim menyatakan bahwa Sanader terbukti bersalah karena menerima suap EUR 10 juta dari MOL, perusahaan minyak asal Hungaria. Suap itu diberikan sebagai imbalan karena Sanader telah mengamankan hak kendali MOL pada BUMN minyak Kroasia, INA. Dia juga menerima EUR 545 ribu atau USD 695 ribu (sekitar Rp 6,7 miliar) terkait dengan kesepakatan kredit dengan Hypo Alpe Adria Group. Kesepakatan itu membuat bank asal Austria tersebut punya posisi terdepan di pasar Kroasia. Sanader terlihat tanpa ekspresi saat mendengar hakim membacakan vonis. ’’Apakah anda memahami vonis ini?. Anda terbukti bersalah dalam dua kasus suap. Tidak ada kekuatan luar yang memengaruhi. Putusan ini dijatuhkan berdasarkan bukti di persidangan,’’ tegasnya. Selain kurungan penjara, Sanader juga diwajibkan untuk membayar USD 611 ribu (sekitar Rp 5,9 miliar) kepada negara dalam waktu 15 hari. Sanader, yang mundur dari jabatannya diri pada 1 Juli 2009, selalu menyatakan bahwa dirinya tak bersalah sejak persidangan berlangsung setahun lalu. Dia menilai bahwa tuduhan yang dialamatkan kepadanya bermotif politik dan dirancang untuk menghalangi dia kembali ke kursi orang nomor satu di Kroasia. Dia menuduh pengadilan telah dikontrol penggantinya, Jadranka Kosor. Saat Kosor mengambil alih kekuasaan dari Sanader, dia pun berjanji untuk memerangi korupsi. Hal itu juga tuntutan utama dari Uni Eropa. Namun, Kosor kalah dalam pemilu Desember tahun lalu. Sanader ditahan di Austria pada Desember 2010 setelah pemerintah Kroasia merilis surat perintah penangkapan atas dirinya karena diduga hendak melarikan diri ke Amerika Serikat. (AP/RTR/cak/dwi)

Tags :
Kategori :

Terkait