Akses Tol BIJB Sudah Klir, Disepakati di KM 159 Cipali

Jumat 06-10-2017,14:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

  BANDUNG- Polemik penentuan akses jalan Tol Cipali menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, sudah selesai. Itu setelah Pemkab Majalengka, Pemprov Jawa Barat, dan sejumlah stakeholder terkait mengadakan pertemuan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, akhir pekan lalu. Direktur Utama (DIrut) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Virda Dimas Ekaputra mengatakan penentuan titik Tol Cipali menuju BIJB disepakati di kilometer 159. Penentuan titiknya bukan keinginan BIJB karena telah dirancang jauh-jauh hari pada detail engineering design (DED) dan masterplan, serta direkomendasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU. “Alhamdulillah setelah dipertemukan oleh Pak Menteri (Luhut Panjaitan, red) di Jakarta, penentuan akses tol sudah selesai. Kami apresiasi semua pihak untuk hal ini,” kata Virda saat menerima kunjungan manajemen Radar Cirebon Group di kantor PT BIJB Jl Gatot Subroto Bandung, Kamis (5/10). Sementara itu, Sekda Majalengka Ahmad Sodikin membenarkan bahwa persoalan tersebut sudah selesai. Menurutnya, sudah tak ada persoalan terkait penentuan titik tol Cipali untuk akses ke BIJB Kertajati. Pihaknya sudah memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk kebutuhan pembangunan akses tol BIJB. “Sudah selesai kemarin saat pertemuan di Jakarta dengan kementerian. Kita hanya berwenang mengeluarkan izin prinsip dan izin lingkungan,” ujar sekda. Sekda juga mematahkan asumsi pemanggilan bupati oleh Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan berkaitan dengan sikap pemkab yang dianggap menolak memberikan rekomendasi penentuan titik akses Tol Cipali menuju bandara. Saat berkunjung ke BIJB pekan lalu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pihak-pihak yang menghalangi proyek BIJB, apalagi untuk kepentingan pribadi, akan ditindak. Dia beralasan Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar BIJB beroperasi di 2018. “Presiden mau ini (BIJB, red) selesai Juni 2018. Presiden perintahkan jamaah haji 2018 berangkat dari sini. Hal-hal yang masih menjadi kendala akan dibicarakan bersama. Sekarang kita kerja teamwork untuk rakyat. Kalau masih ada hambatan, kita lihat kenapa menghambat? Apalagi untuk kepentingan pribadi, kalau melanggar aturan, kita tindak,” tegas Luhut. Mantan Menkopolhukam itu mengatakan BIJB diproyeksikan untuk logistic base, karena letaknya yang dekat dengan Cirebon, Pelabuhan Patimban di Subang, juga akses jalan Tol Cipali dan Tol Cisumdawu. “Letaknya strategis agar cost barang lebih rendah. Dekat Patimban, Cirebon, dan Bandung, serta ada akses ke Jabar selatan lewat tol Cigatas (Cileunyi, Garut, Tasik) hingga ke Pangandaran dan pantai selatan Jawa Barat. Dengan adanya ini, ekonomi dan kemiskinan bisa diperbaiki,” paparnya. (azs)  

Tags :
Kategori :

Terkait