Kapolres: Penyerangan Geng Motor ke Larangan Hanya Isu CIREBON - Adanya informasi kalau geng motor bakal melakukan penyerangan terhadap warga Perum Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, membuat masyarakat setempat bersiaga. Namun, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri menegaskan, bahwa informasi penyerangan itu hanya isu belaka. Meski demikian, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan untuk menciptakan situasi aman dan kondusif. \"Itu hanya isu, masyarakat dimohon untuk tetap tenang,\" ucap Asep Suheri, saat dikonfirmasi kemarin. Menurutnya, isu tersebut santer lantaran bermunculan pesan broadcast yang beredar. Pesan itu ditanggapi serius oleh masyarakat yang belum mengetahui pasti kejelasannya. Asep juga membantah jika kondisi itu lantaran tragedi anggota geng motor yang tewas setelah menyerang warga. \"Tidak ada yang tewas sama sekali, itu informasi yang tidak benar,\" tegasnya. Meski demikian, pihak kepolisian akan tetap melakukan langkah-langkah demi menciptakan suasana aman. Di antaranya tetap melakukan langkah prefentif. Tadi malam, melalui Polsek Cirebon Selatan Timur, polisi melakukan penyuluhan di Baperkam Larangan. Hal ini agar masyarakat memahami dan mengetahui langkah apa seharusnya yang dilakukan jika kemungkinan terburuk terjadi, yakni penyerangan. Selain itu, langkah preventif juga digelar. Asep menurunkan anggota patroli untuk berjaga. Bukan hanya di wilayah Larangan saja, melainkan di seluruh wilayah hukum Polres Cirebon Kota. \"Selain pembinaan, kami juga tetap melakukan penjagaan. Kami turunkan tim patroli di seputar Larangan dan titik rawan lainnya,\" ucapnya. Jika kemungkinan terburuk terjadi, maka Asep pun sudah menginstruksikan untuk melakukan langkah refresif. Dengan melakukan tindakan tegas, baik kepada gerombolan bermotor maupun kepada masyarakat yang melanggar atau memasuki ranah kriminal. \"Bagi berandalan motor, kalau iya kedapatan menyerang warga dan membuat onar, akan langsung kami tindak tegas. Diinstruksikan untuk tembak di tempat, agar dilumpuhkan,\" tukasnya. Begitu juga kepada masyarakat, Asep mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi main hakim sendiri jika memang benar berandalan motor menyerang. Dia mangatakan, masyarakat harus sesegera mungkin untuk melapor kepada polisi, agar bisa ditangani. \"Hubungi polisi, jangan main hakim sendiri,\" imbaunya. Disinggung perihal pengamanan wilayah menyongsong kedatangan Kapolda Jawa Barat yang baru, Asep pun sudah memperhitungkannya. Baginya, pengamanan tersebut akan semakin diperketat, agar kondisi aman dan nyaman. Sementara, Komunitas XTC mengklarifikasi kericuhan geng motor yang mengatasnamakan XTC di Larangan Selatan. Koordinator XTC sewilayah III Cirebon, Debleng membantah adanya anggota XTC yang melakukan penyerangan terhadap warga Larangan Selatan. \"Kami ingin meluruskan, supaya tidak memperkeruh suasana. Bahwa informasi penyerangan oleh anggota kami hanya isu,\" katanya kepada Radar, Kamis (22/11). Terkait kabar penyerangan pada malam minggu oleh XTC, pihaknya menyatakan kabar tersebut tidak benar. \"Tidak ada komunitas XTC yang akan melakukan penyerangan kepada warga Larangan dan warga mana pun. Saya meminta masyarakat supaya tidak terpancing. Kalau memang sampai terjadi, telusuri dulu. Itu hanya ulah oknum yang ingin merusak XTC,\" paparnya diiyakan Humas BMC (Barisan Muda Cirebon), Adam. Dia berharap, kondisi masyarakat Cirebon tetap kondusif dan tidak cepat terpancing pihak mana pun. \"Anggota kami tidak melakukan apa-apa. Kami beritahu kepada masyarakat, mohon kondusif. Kalaupun ada penyerangan atau keributan, dicek dulu apakah itu dari XTC atau bukan,\" katanya. Pada kesempatan itu, Debleng meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Karena telah membuat kondisi masyarakat Cirebon tidak kondusif. \"Untuk XTC sendiri, kami tidak melakukan apa-apa. Kabar yang selama ini beredar hanya isu,\" pungkasnya. (atn/nda)
Buat Onar, Tembak di Tempat!
Jumat 23-11-2012,09:07 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :