Petani Indramayu Curhat soal Serangan Hama KWT

Minggu 22-10-2017,09:09 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Petani Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, curhat adanya serangan hama KWT (klowor, wereng, tikus) yang menyebabkan terjadinya gagal panen (puso) di musim tanam (MT) gadu. Curhat tersebut disampaikan kepada Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lembang saat sosialisasi wereng batang cokelat (WBC) di Kecamatan Bangodua, kemarin. Raskim (50), petani asal Kecamatan Bongas mengaku sangat resah dengan serangan hama KWT. Pada panen sebelumnya, dia mengalami penurunan hasil karena serangan hama tersebut. Hal inilah yang membuatnya masih khawatir untuk mulai kembali menggarap lahan pertanian di musim tanam rendeng (hujan) pada awal bulan November mendatang. “Sangat merugikan petani karena hasil panen mengalami penurunan hingga 50 persen. Untuk itu, saya dan petani lainnya berharap ada solusi bagaiman cara penanganan hama KWT yang efektif. Terutama hama klowor yang pada musim tanam gadu menjadi penyebab menurunnya hasil panen,” ujarnya. Sementara itu, Yanto, tim lapangan BPTP Lembang mengatakan, hama klowor yang menjadi penyebab petani gagal panen, serta kerdil hampa oleh wereng, perlu dieradikasi atau pencabutan. Selain itu, pemusnahan tanaman yang terserang penyakit padi juga harus dilakukan. “Hama bukan hanya tikus, wereng, penggerek, dan kresek saja. Namun yang paling mendominasi menyerang tanaman petani pada musim tanam adalah virus klowor. Maka dari itu, untuk menangani hama tersebut, diperlukan eradikasi. Sehingga, dapat mendeteksi sedini mungkin perkembangan hama klowor di lahan. Penggunaan benih juga harus selalu diselang. Jangan sampai hanya satu varietas saja, atau dalam penggunaan pestisida harus sesuai aturan. Hal itu agar siklus klowor bisa terputus,” tuturnya. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait