Proyek Pembangunan Jalan Tol BIJB Segera Dimulai

Jumat 27-10-2017,15:20 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

MAJALENGKA – Proses pembangunan jalan tol menuju lokasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati segera dimulai. Kamis siang (26/10), wakil bupati Dr H Karna Sobahi MMPd diundang rapat koordinasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk membahas persoalan tersebut. Karna menyebutkan informasinya pembangunan jalan tol tersebut akan diawali pembebasan lahan dari titik terdekat. Yang ditetapkan adalah irisan jalan tol Cipali di kilometer 157. Nantinya jalan tol bandara hanya berjarak 3,7 kilometer dari interchange irisan tol Cipali. “Nanti (kemarin, red) siang saya diundang rapat di gedung sate bersama gubernur dan tim yang akan melakukan pembebasan tanah, hingga pembangunan fisik infrastruktur jalur jalan tol bandara. Beberapa kepala desa di Kertajati juga diundang untuk persiapan pemetaan kepemilikan lahan pada proses pembebasan lahan,” ujar Karna. Pihaknya sama-sama berharap pembangunan jalan tol bandara bersamaan dengan jalan non tol menuju bandara Kertajati. Sehingga ketika beroperasi berbagai akses infrastruktur menuju bandara sudah siap. Termasuk jangka panjang membangun jalur kereta api. “Gubernur ingin ini selesai sebelum beliau mengakhiri masa jabatan April 2018. Jadi inginnya pesawat pertama yang take off dan landing dari dan menuju bandara kertajati, bisa dilakukan di masa-masa akhir jabatannya sebagai gubernur. Kalau bisa sama-sama menguntungkan masyarakat Majalengka silakan saja,” ungkapnya. Sehingga nanti hasil dari rapat koordinasi di tingkat provinsi tersebut bakal disosialisasikan kembali di Majalengka. Dia berharap proses penyediaan lahan bisa menguntungkan dan nilai ganti ruginya wajar bagi para pemilik lahan. Jika sesuai maka proses pembangunan tidak ada hambatan yang berarti. Selain itu anggaranya juga harus sudah siap. Jangan sampai ketika para pemilik lahan sudah bersedia membebaskan tanah dan bangunan mereka, tapi ketika hendak pencairan uangnya justru belum ada. Ini akan membuat para pemilik lahan menjadi galau dan mudah bimbang, bahaya lagi kalau digembosi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait