MAJALENGKA–Kondisi industri pabrik genteng yang menjadi ikon Jatiwangi kini semakin lesu dan terpuruk. Sekretaris Assosiasi Pengusaha Genteng Jatiwangi (Apegja) Drs H Enceng Budihartono menyatakan banyak kendala dan hambatan yang dirasakan para pengusaha genteng. Diantaranya bahan produksi berupa tanah liat kini sudah berkurang dan menipis, tenaga kerja yang sulit, dan pemasaran yang kurang akibat banyak produk atap sejenis. “Banyaknya pabrik di Majalengka seperti garmen dan lainnya mengakibatkan kesulitan mencari buruh pabrik genteng, sehingga banyak tenaga kerja yang sudah berumur di pabrik genteng,” tuturnya. Pemilik PG HD Putra Desa Burujul Wetan Kecamatan Jatiwangi ini menambahkan, di pabriknya bila awalnya bisa memproduksi genteng dengan 3-4 mesin tapi kini hanya 1 sampai 2 mesin. “Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung industri genteng menjadi faktor penyebab lesunya industri genteng,” tandasnya. Seorang buruh pabrik genteng asal Kecamatan Palasah, Gunawan mengakui sebelumnya bisa bekerja hampir setiap hari tapi kini seminggu hanya bekerja 1 sampai 3 hari bahkan terkadang libur hingga seminggu. “Sekarang ini pabrik genteng seperti hidup segan mati tak mau dan makin terpuruk,” tuturnya. (ara)
Pabrik Genteng di Jatiwangi Semakin Sulit Mencari Buruh
Rabu 01-11-2017,17:31 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :