Surat Imbauan Bupati Soal Lambang Kuda Menuai Protes

Jumat 03-11-2017,18:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Terbitnya Surat Imbauan Bupati Kuningan Nomor 500/3710/Perek tertanggal 12 Oktober 2017 disesalkan sejumlah pihak. Surat tersebut ditandatangan langsung Bupati H Acep Purnama SH MH terkait imbauan pengadaan cendera mata berikon Kabupaten Kuningan ditujukan kepada seluruh lembaga pemerintah maupun swasta. Dalam surat imbauan bupati yang diterima asisten kepala daerah (asda), kepala SKPD, camat, kepala desa/kelurahan serta BUMD dan perusahaan swasta, terkesan telah menunjuk salah satu perajin pembuat miniatur Patung Kuda. Hal ini telah memunculkan persepsi negatif dari banyak pihak. Terlebih, hanya menyangkut pengadaan cendera mata. \"Kami sangat menyesalkan adanya surat imbauan dari bupati menyangkut pengadaan cendera mata yang terkesan sudah ditunjuk kepada salah satu perajin. Yang menjadi pertanyaan, dari mana kelompok perajin tersebut mendapat surat imbauan yang berindeks Bagian Perekonomian Setda?\" kata Sujarwo BA, pengamat sosial politik Kuningan, kemarin (2/11). Yang cukup mencengangkan, lanjut Mang Ewo, panggilannya, dalam surat lampiran yang menyertai surat imbauan bupati tersebut juga mencantumkan harga yang cukup tinggi, yakni Rp500 ribu per pcs untuk Patung Kuda. Jika dihitung dari jumlah objek surat tersebut dikalikan dengan harga satuan, maka anggaran yang tentunya berasal dari APBD maupun APBN ini cukup fantastis. \"Yang harus disikapi, walaupun dalam surat itu isinya bersifat imbauan, tapi ketika keluarnya dari seorang bupati, bisa bernilai dengan setara instruksi. Ini bisa menjadi presenden buruk bagi seorang bupati bila hal semacam ini saja sampai mengeluarkan imbauan,\" sindir Mang Ewo. Untuk itu, atas nama masyarakat Kuningan, dia menginginkan agar hal itu bisa dikaji ulang untuk kebaikan bersama. Jangan sampai imbauan dengan bermaksud memberdayakan UKM, khususnya perajin ikon Kuningan yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik, justru malah dimanfaatkan oleh segelintir orang  untuk meraih keuntungan tinggi. \"Saya yakin ini ada pihak di belakang yang sengaja mengondisikan agar pengadaan ikon Kuningan diarahkan kepada salah satu perajin untuk meraih keuntungan. Pak Bupati harusnya tidak sembarangan mengeluarkan surat imbauan semacam instruksi. Apalagi ini menyangkut pengadaan barang,\" ucapnya. Karena surat imbauan Bupati Kuningan itu keluar dari Bagian Perekonomian Seta, dia pun meminta agar Kabag Perekonomian Setda Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd bisa menjelaskan terkait penunjukkan salah satu perajin ikon Kuningan tersebut. Hal itu sangatlah penting, mengingat, jumlah perkantoran lembaga pemerintahan maupun swasta, termasuk pemerintahan desa/kelurahan sangat banyak. Sehingga, bisa dikaitkan dengan nilai harga dari ikon Kuningan sebagaimana yang diimbaukan bupati itu. \"Bisa dibayangkan, ikon Kuningan, atau sebut saja miniatur Patung Kuda yang akan dijual ke setiap kantor itu harganya Rp500 ribu. Padahal yang saya tahu, paling sekitar Rp200 ribu hingga 300 ribuan saja. Untung Rp200 ribu saja dari setiap miniatur, itu luar biasa. Apalagi untuk kantor-kantor pemerintahan bisa sebulan sekali. Bisa dibayangkan berapa uang yang harus dikeluarkan, keuntungannya besar juga,\" sindirnya lagi. Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd belum bisa dikonfirmasi terkait adanya surat imbauan bupati tersebut. Saat dihubungi tadi malam pukul 22.00 via telepon selulernya, tidak aktif. Hanya nada dari operator yang terdengar. (muh)

Tags :
Kategori :

Terkait