Demo Anti-Mursi Terus Berlanjut

Kamis 29-11-2012,09:36 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Pengadilan Mesir Putuskan Mogok Kerja KAIRO - Dekrit Presiden Muhammad Mursi terus membuat Mesir bergolak. Gelombang unjuk rasa menolak dekrit kontroversial itu masih berlangsung hingga kemarin (28/11). Sebagian warga lain, khususnya pendukung Mursi, juga melancarkan demo tandingan. Aksi penolakan yang lebih banyak pendukungnya tidak hanya dilancarkan warga. Bahkan, Mahkamah Kasasi dan Mahkamah Agung (Supreme Constitutional Court alias SCC) pun memprotes kebijakan Mursi tersebut. Lembaga peradilan di Mesir pun telah memutuskan untuk melakukan mogok kerja. “Melalui rapat darurat, para hakim Mahkamah Kasasi memutuskan untuk mogok kerja sampai Mursi mencabut dekritnya,” lapor stasiun televisi pemerintah kemarin. Terkait keputusan itu, seluruh lembaga peradilan di bawah Mahkamah Kasasi juga melakukan aksi mogok. Para hakim dan pejabat pengadilan mogok serentak secara nasional. Bersamaan dengan itu, Mahkamah Agung Mesir (SCC) pun melayangkan protes kepada Mursi. Mereka tak terima dengan tuduhan pemimpin 61 tahun itu terkait skenario pemakzulan terhadap pemerintah. Mursi dan Ikhwanul Muslimin menuding SCC sengaja melemahkan pemerintah dengan memerintahkan pembubaran majelis rendah Juni lalu. Ketika itu, politisi Ikhwanul Muslimin mendominasi majelis rendah. Melalui dekrit yang dia terbitkan Kamis lalu (22/11), Mursi memberikan lebih banyak kekuasaan dan wewenang kepada dirinya. Bahkan, dia memiliki kuasa penuh terhadap lembaga peradilan Mesir. Berbekal kekuasaan berlimpah itu, dia berencana untuk mengulangi proses hukum atas mantan Presiden Hosni Mubarak. Dalam dekritnya itu, Mursi memberikan perlindungan kepada majelis rendah dan komite 100 orang yang bertugas membuat konstitusi. Dua lembaga tersebut berisi politisi Ikhwanul Muslimin dan partai-partai Islam lain. Kemarin SCC menegaskan bahwa majelis rendah dan komite penyusun konstitusi berada di bawah komando mereka. Oleh karena itu, SCC lah yang akan menentukan nasib dua lembaga tersebut. Sementara itu, gelombang unjuk rasa anti-Mursi terus bergelora di Tahrir Square, pusat Kota Kairo. Tak kurang dari 200 ribu orang memadati lapangan terbesar Kota Kairo yang pernah menjadi saksi lengsernya Mubarak tersebut. Bentrok aparat dan demonstran kembali mewarnai unjuk rasa kemarin. Polisi pun terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan massa anti-Mursi. (AP/AFP/hep/dwi)

Tags :
Kategori :

Terkait