Kisruh PDIP Ancam BP

Kamis 29-11-2012,09:50 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Rencana DPD PDIP Jabar mempertemukan DPC PDIP, Priatmo Adji dan Bamunas, terkait pertikaian hasil rakercab, gagal dilaksanakan. Pertemuan yang sedianya dilaksanakan tadi malam, diundur hingga batas waktu yang belum ditentukan. Ketua DPC PDIP Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi saat di konfirmasi tadi malam melalui telepon selulernya mengatakan, pertemuan antara DPD PDIP Jabar, DPC PDIP dan pasangan BP tidak jadi dilaksanakan di Bandung dan akan dijadwalkan ulang. “Rapat ditunda dan jadwal ulang,” kata Edi melalui pesan pendek kepada Radar, tadi malam. Namun demikian, Edi berjanji akan memberikan informasi kapan akan  diagendakan ulang pertemuan dengan DPD PDIP Jabar, DPC dan BP. Ada kemungkinan, pertemuan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat di Bandung. Sementara itu, pemerhati sosial politik, Gunadi Rasta SH MH menilai, pasca turunnya rekomendasi kepada ke Bamunas-Priatmo Adji, tidak membuat kandang banteng adem ayem. Justru internal PDIP muncul riak-riak  yang jika tidak diselesaikan segera, maka akan menjadi bumerang bagi partai bergambar banteng moncong putih. Dan tidak menutup kemungkinan PDIP akan tumbang di Pilwalkot 2013 mendatang. Lebih jauh Gunadi menjelaskan, meski pasangan BP sudah terbentuk dan sudah dideklarasikan sebagai pasangan cawalkot dan cawawalkot,  namun yang terjadi saat ini hubungan antara keduanya terlihat masih kaku. Dalam berbagai pertemuan-pertemuan, keduanya terlihat kaku dan jarang bertegur sapa. Persoalan lainnya, menurut Gunadi, tim BP juga terlihat setengah hati, karena sikap elitis yang ditunjukkan dan cenderung tertutup kepada siapapun termasuk internal PDIP, bisa menjadi bara dalam sekam. Belum lagi dengan sikap Subardi yang masih kecewa dengan kedua orang tersebut  yang cenderung elitis dan masih mengedepankan ego masing-masing. “Subardi butuh jaminan saat lengser dirinya ingin aman posisinya, siapapun calon yang bisa menjamin Subardi aman, maka calon itu memiliki peluang untuk menang pilwalkot. Meskipun PDIP mengusung BP, tidak jaminan Subardi akan aman setelah lengser,” kata Gunadi. Alumnus Unpad Bandung ini melihat posisi Subardi dalam posisi wait and see. “Subardi hingga sekarang belum turun ke RW-RW, berbeda saat nyalon kedua kalinya Subardi turun ke RW-RW. Belum bersikapnya Subardi ini,  dipicu  akibat  ketidakyakinan dia terhadap paket BP yang terkesan elitis, meski diusung partai yang membesarkannya,” ungkap Gunadi. Tidak hanya itu, kekecewaan yang dialami Edi Suripno yang gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota, tampaknya masih memicu kekecewaan loyalis Edi Suripno. Ditambah lagi keengganan Priatmo Adji mengundurkan diri sebagai anggota DPRD, memicu kekecewaan berat bagi Didi Sunardi. Didi yang juga sekretaris DPC PDIP selama ini dianggap memiliki kontribusi besar bagi partainya, dan Didi merasa tertipu akibat Adji tidak mau mundur. Begitu juga suara PDIP juga digembosi para loyalis Suryana. (abd)

Tags :
Kategori :

Terkait