INDRAMAYU–Musim penghujan, harga komoditas sayuran di tingkat grosir anjlok antara 50 sampai 70 persen. Namun turunnya harga sayuran tidak diimbangi dengan meningkatnya jumlah pembeli. Di Pasar Induk Sayuran Patrol misalnya. Para pedagang di sana mengeluhkan kondisi pasar yang sepi pembeli. Imbasnya, omZet penjualan pun ikut menurun. ”Mayoritas harga sayuran anjlok, tapi pembeli justru malah sepi dan akhirny omzet menurun,” kata Atim, salah seorang pedagang kepada Radar,. Anjloknya harga, ungkap dia, lantaran pasokan dan stok melimpah. Seperti harga Bonteng Timun yang sebelumnya dijual Rp4000/kg, sekarang hanya Rp1000 sekilo. Terong dari Rp3000/kg menjadi Rp1000-800 sekilo. Kemudian bawang merah dijual dikisaran Rp15 ribu/kg. “Kebanyakan kiriman dari luar daerah. Kayak bawang merah ini dari Jatitujuh, Majalengka. Stoknya banyak, tapi gak laku pasarnya sepi. Kalau sayuran lokal wilayah sini jarang,” jelas dia. Sedangkan turunnya daya beli, menurut Atim, imbas dari kegagalan panen padi yang menerjang para petani di Kabupaten Indramayu. “Ekonomi di sinikan dari pertanian. Kalau petaninya lagi susah, ya sudah perdagangan ikutan sepi,” tuturnya. Pedagang lainnya, Iyan membenarkan. Harga sayuran semakin merosot dikarenakan permintaan sepi, sementara stoknya sangat melimpah. Akibatnya, para pedagang tidak mampu meraup keuntungan yang cukup signifikan. Menurut dia, sepinya pembeli sudah terjadi sejak awal bulan lalu. Ditambah datangnya musim penghujan, harga sayuran langsung merosot tajam karena permintaan juga menurun. Lantaran stok menumpuk, dia memilih menurunkan harga daripada tidak laku dan membusuk. (kho)
Meski Harga Anjlok, Sayuran di Pasar Sepi Pembeli
Jumat 10-11-2017,21:35 WIB
Editor : Dedi Haryadi
Kategori :