Heboh Bandara Soetta Dijual ke Asing, Komut: Tak Ada Penjualan

Senin 13-11-2017,05:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Isu penjualan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang sempat ramai di publik langsug dibantah oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menanggapi hal itu, pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, kemungkinan penjualan bandara itu sangat jauh, bahkan kecil kemungkinan dijual kepada pihak asing. “Jadi sangat kecil kemungkinan dijual\" kata dia kepada wartawan, Minggu (12/11). Djoko menjelaskan, sebetulnya dalam hal ini, pemerintah melakukan bentuk kerjasama pemanfaatan barang milik negara (aset) dan kerjasama operasional dalam jangka waktu tertentu. “Jadi tidak ada penjualan aset atau pengalihan aset negara dalam kerjasama tersebut. Yang jelas itu bukan Soetta tetapi Bandara yang dikelola oleh pemerintah. Agar tidak membebani APBN dan biar mandiri dan lebih profesional pengelolaanya\" papar Djoko. Menurutnya, dalam menyikapi isu yang beredar, Kemenhub fokus saja dengan meningkatkan pelayanan-pelayanan terhadap Bandara yang ada di seluruh Indonesia. \"Tidak perlu terlalu ditanggapi atau diklarifikasi, yang penting tingkatkan pelayanan,” paparnya. Sementara itu, Pengamat Transportasi Danang Parikesit menilai, publik sering kali keliru memahami bahwa kerjasama pemerintah dengan swasta yang dijual adalah \'aset\' nya, padahal bukan itu. “Kerjasamanya itu di konsesinya atau hak pengusahaan nya, bukan asetnya. Banyak yang salah pengertian disini,” kata dia. Terlebih, lanjut Danang, kadang Pemerintah sering kali kurang tepat dalam menyampaikan interpretasi Undang-Undang kepada publik. \"Kalau aset infrastruktur yang dijual, saya kira pemerintah salah menterjemahkan UU,\" pungkas Danang. Sebelumnya, Komisaris Utama (Komut) Angkasa Pura II Rhenald Kasali menyatakan, isu penjualan sejumlah bandara internasional ke pihak asing merupakan informasi bohong. Salah satu isu yang beredar yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta akan dijual. Karena sampai saat ini tidak ada rencana penjualan bandara di Indonesia ke pihak mana pun. “Tidak ada penjualan, yang benar pihak asing tengah berebut untuk minta kerja sama dengan AP II, karena pertumbuhan penumpang sangat bagus. Ini yang sebenarnya terjadi,” ujar Rhenald di Jakarta, Minggu (12/11). Rhenald menyayangkan munculnya isu penjualan bandara internasional. Menurutnya saat ini AP II tidak sedang butuh uang, namun membuka peluang join operation dengan pihak ke tiga. “AP II mencari patner yang bisa memberikan cash di depan kemudian bisa membawa tenaga ahli yang artinya membawa software sehingga bisa meningkatkan pelayanan teknologi,\" katanya. Rhenald juga menegaskan, kerja sama areal komersial sangat biasa dilakukan di bidang manapun,termasuk di AP II. Misalnya untuk perluasan terminal. “Bisa disyaratkan dalam kerja sama minimal 51 persen milik kami. Jadi kami yang mengatur,” pungkas Rhenald. (dms/JPC)

Tags :
Kategori :

Terkait