Jadi Jalur Perlintasan, BNK Cirebon Waspadai Peredaran Narkoba 

CIREBON - Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Cirebon, Selly Andriany Gantina menilai potensi peredaan narkoba di Kabupaten Cirebon cukup besar. Pasalnya,  Cirebon merupakan wilayah pesisir dan jalur perlintasan dari perbagai wilayah. Meski demikian,  Kabupaten Cirebon belum termasuk golongan darurat narkoba. \"Kenapa demikian, karena di Cirebon banyak pesantren-pesantren yang menanamkan pendidikan keagamaan, akhlak, dan lainnya sehingga membentuk karakter anak-anak didiknya menjadi baik,\" ujar Selly, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Menurutnya, dengan melihat letak Cirebon yang memiliki pesisir cukup panjang, ditambah lagi akses jalan tol dan sebentar lagi bakal difungsikannya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), tidak menutup kemungkinan potensi darurat narkoba di daerahnya akan terjadi. Untuk mengantisipasi hal itu, kata Selly,  pihaknya pun akan terus berusaha melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba sedemikian rupa. \"Kami akan menggandeng pihak-pihak terkait untuk terus mewaspadai penyebaran narkoba maupun obat-obatan terlarang lainnya yang dijual secara bebas di apotik maupun toko toko obaf lainnya,\" terangnya. Dia menyampaikan, ini akan menjadi PR pemerintah daerah ke depan, bagaimana peran pemerintah bukan hanya berbicara pencegahan peredarannya saja. Artinya, ketika terdapat pemakai obat-obatan terlarang, maka peran pemerintah yakni melakukan penanganan rehabilitasi medis maupun sosialnya. “Mereka itu berhak menjadi manusia produkstif kembali, diterima dan diakui oleh masyarakat di sekitarnya. Maka pusat-pusat rehabilitasi medis dan sosial ini harus melibatkan komunitas-komunitas yang peduli dari efek narkotika,” paparnya. Wakil Bupati Cirebon itu menjelaskan, untuk menanggulangi terjadinya penyebaran narkoba di Kabupaten Cirebon, peran keluarga dan sekolah juga sangat penting. Artinya, keluarga dan sekolah harus turut mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas hingga mengakibatkan mereka kecanduan obat-obatan terlarang. (sam)