36 Pangkalan Elpiji di Indramayu Desak Internal KSU Islah

Selasa 21-11-2017,17:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

INDRAMAYU-Para pemilik 36 pangkalan terus mendesak dilakukannya islah antar dua pihak yang berseteru di internal Koperasi Serba Usaha (KSU) Balong Arta Jaya Balongan, agar mereka bisa kembali normal dalam menjalankan usaha. Apalagi sejumlah pihak berwenang telah menyarankan untuk segera menempuh islah agar keagenan elpiji 3 kilogram bisa segera beroperasi kembali. Salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di bawah keagenan KSU Balong Arta Jaya, Dalimin mengungkapkan kisruh yang terjadi di tingkat agen harus segera diselesaikan. Karena dampak yang ditimbulkan sangat besar, baik bagi pemilik pangkalan maupun pengecer dan pelanggan. \"Kami pemilik pangkalan jelas menanggung kerugian, harusnya sudah mendapat keuntungan dari beberapa pengiriman. Pelanggan juga selalu kecewa karena kebutuhan gas tidak terpenuhi,\" keluh pemilik pangkalan di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang ini. Hal senada dikatakan Nano Sumarno. Pemilik pangkalan di Desa Malangsemirang, Kecamatan Jatibarang ini mengaku kerap merasa kesal. Pasalnya, kisruh yang seharusnya tidak berkepanjangan itu hingga kini belum terselesaikan. \"Internal koperasi harusnya berpikir untuk segera mengoperasikan bisnis yang dijalankan, bukan berseteru terus. Saya yakin kalau kedua pihak mau berunding dengan upaya mediasi, persoalannya teratasi dan tidak ada yang dirugikan,\" kata dia. Sementara itu, H Bastoni selaku salah satu pihak KSU Balong Arta Jaya hingga belum memberikan pernyataannya. Saat dihubungi melalui telepon selulernya, yang bersangkutan enggan menerima panggilan masuk. Saat dikirimi pesan singkat melalui layanan whatsapp yang bersangkutan hanya membaca pesan masuk tanpa memberikan jawaban. Terpisah, kuasa hukum Sumitno Maksyum dan para pemilik pangkalan LPG 3 kilogram di bawah keagenan KSU Balong Arta Jaya, A Khotibul Umam MH menyampaikan pihaknya pun masih terkendala komunikasi dengan H Bastoni yang merupakan mantan camat tersebut. Pihaknya masih berharap yang bersangkutan bisa komunikatif dan mau diajak musyawarah melalui mediasi. “Saya khawatir para pemilik pangkalan akan memilih berunjuk rasa untuk mendesak islah agar pasokan gas elpiji 3 kilogram bisa kembali normal. Langkah itu tidak menutup kemungkinan karena terhentinya pasokan sudah berlangsung sejak 1 November 2017 lalu,” ujar Khotibul Umam.(oet)

Tags :
Kategori :

Terkait