Serang Usia Produktif, Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon Meningkat

Minggu 26-11-2017,16:35 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon cenderung menyerang usia produktif 25 tahun hingga 49 tahun. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana mengatakan, wilayah penyumbang penderita HIV/AIDS terbesar adalah Kecamatan Kedawung. Karena jumlah kos-kosan terbanyak di Kecamatan Kedawung. \"Tidak bisa dipungkiri jika kosan merupakan tempat nyaman untuk seks bebas antara laki-laki dan perempuan atau sesama jenis. Bahkan, kasus HIV/AIDS cenderung menyerang usia produktif,” ujar Nanang kepada Radar, Jumat (24/11). Di Kecamatan Kedawung saja, kata Nanang, jumlah penderita di atas 100 orang. Sementara, pola pergeseran penyakit ini juga sudah mulai menyentuh ke kecamatan lain yang tadinya nol persen. Kecamatan yang kini mulai terpapar adalah Ciledug, Palimanan, Depok, serta Panguragan. “Rata-ratanya jumlah penderita yang ada di kecamatan yang baru terpapar ini di atas 10 orang. Kita prihatin, karena tadinya kecamatan ini nol persen untuk penderita HIV AIDS. Artinya, pola pergeseran penyakit ini sudah benar-benar menyebar,” tuturnya. Dia menyampaikan, perilaku seks bebas yang mulai melanda masyarakat secara umum, sudah sampai pada taraf yang meresahkan. Pasalnya, implikasi seks bebas ini menjadi penyebab kuat HIV/AIDS. \"Pola pergeseran penyakit ini ke beberapa kecamatan lainnya diduga kuat karena memang perilaku seks bebas seperti sudah dianggap lumrah,” ucap Nanang. Nanang menjelaskan, penyakit ini juga telah merenggut banyak jiwa. Tahun  2016, sekitar 12 warga positif HIV AIDS yang meninggal dunia. Di 2015, jumlah warga positif yang meninggal dunia mencapai 14 orang. “Anti retrivoral atau ARV terus kita gencarkan untuk disosialisasikan karena bisa didapatkan secara gratis di sejumlah RS. Di antaranya RSUD Waled, RSUD Arjawinangun, RS Mitra Plumbon, juga masih banyak yang lainnya. ARV merupakan satu-satunya obat bagi penderita, jika rutin diminum, maka akan meminimalisasi jumlah virus di tubuh penderita,” terangnya. Dia menambahkan, data yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon hingga Oktober 2017, di mana terdapat 170 kasus. Sementara tahun 2016 lalu terdapat 129 kasus HIV AIDS. Artinya, terdapat kenaikan cukup signifikan yakni hingga 41 kasus selama satu tahun. Jika ditotalkan mulai dari tahun 2000 hingga Oktober 2017, terdapat 1.498 penderita yang tersebar di Kabupaten Cirebon. \"Untuk data bulan November dan Desember 2017 masih belum direkap. Insya Allah di awal tahun 2018 semua data dapat direkap secara keseluruhan,\" pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait